Neorologi telah berkembang pesat. Berbagai subdisiplin lingkup penyakit syaraf telah berhasil merumuskan solusi-solusi mutakhir kasus-kasus neurologi. Akibat perkembangan tersebut, memicu kompetensi dikalangan dokter, baik dokter umum maupun dokter spesialis syaraf. Terlebih, setelah diberlakukannya UU No 29 tahun 2004 tentang Praktik Dokter, yang mewajibkan setiap dokter meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan sesuai dengan kompetensinya.
Saat ini, manajemen penyakit neurologi yang menyangkut diagnosis dan penanganannya, harus berdasar ketentuan dan bukti-bukti penelitian terkini, sesuai dengan evidence based medicine. Bagi dokter spesialis syaraf, pendidikan kedokteran berkelanjutan sangat penting untuk diikuti. Hal ini, tentu saja menjadi sarana untuk meningkatkan kemampuan manajemen berdasar guidance neurologi baru. Dokter umum pun dituntut sama. Ia harus meningkatkan kompetensinya dalam menangani kasus-kasus neurologi, guna mengetahui batas-batas kewenangan dan kemampuan menentukan kasus rujukan kepada dokter ahli.
Untuk meningkatkan kompetensi dokter dalam memberikan pelayanan kesehatan serta manajemen penanganan berdasar evidence based medicine, Bagian Saraf Fakultas Kedokteran UGM bersama Rumah Sakit Dr Sardjito akan menggelar Continuing Professional Development (CPD) berdasar competence based dan evidence based, dalam bentuk simposium dan workshop, di Hotel Ina Garuda, Jogjakarta, Sabtu, 25 November 2006.
Hadir sebagai pembicara antara lain : Prof dr Harsono SP S(K), Prof dr H Rusdi Lamsudin Mmed Sc Sp S(K), dr Ismail Setyopranoto SpS, Dr Astuti SpS, Prof Dr dr Samekto Wibowo PFark Sp S(K), Dr Indarwati D SpS, Prof Dr KRT Lucas Meliala Sp KJ dan Dr Imam Rusdi Sp S(K).
Selain membahas manajemen mutakhir kasus cerebrovaskuler, dalam pertemuan tersebut akan dibahas pula gangguan memori, neutrauma dan nyeri. Untuk lebih mengoptimalkan ketrampilan dalam penanganan kasus-kasus neurologi, kegiatan dilanjutkan dengan workshop injeksi lokal untuk kasus nyeri dan assessment gangguan memori. (Humas UGM).