Mahasiswa KKN-PPM UGM kembali menggelar Pangalengan Geotourism Festival 3.0 pada 18 Juli–15 Agustus 2020 mendatang. Kegiatan tahunan yang yang digelar sejak 2018 ini memiliki visi untuk mengenalkan dan menggaungkan potensi-potensi yang dimiliki Pangalengan ke khalayak luas tanpa melupakan pemberdayaan dan manfaat untuk masyarakat lokal. “Kami percaya bahwa pandemi tidak akan menghentikan semangat mahasiswa dan masyarakat lokal untuk tetap berkreasi menjalankan program dengan maksimal,” kata Dosen Pembimbing Lapangan, Indra Perdana, S.T., M.T., Ph.D., dalam siaran pers yang dikirim Selasa (21/7).
Menginjak tahun ke-3 dalam pelaksanaannya, kata Indra, Pangalengan Geotourism Festival masih tetap membawa semangat yang sama yakni memberdayakan masyarakat lokal melalui berbagai bentuk partisipasinya. Hal senada juga disampaikan oleh Dosen Pembimbing Lapangan lainnya untuk Unit 2020-JB039, Drs. I Gusti Ngurah Putra, MA., yang mengatakan penyelenggaraan Pangalengan Geotourism Festival dua tahun terakhir mendapatkan atensi yang baik dari masyarakat Pangalengan melalui berbagai bentuk partisipasi, seperti penampilan kreasi seni, penampilan produk, dan partisipasi aktif lainnya dalam mewujudkan Pangalengan Geotourism Festival. “Ke depannya, kami harap acara ini dapat lebih menggugah semangat masyarakat setempat dalam menjaga keberlanjutan Pangalengan Geotourism Festival atau bahkan acara ini dapat sepenuhnya dikelola oleh masyarakat Pangalengan,” katanya.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, Pangalengan Geotourism Festival kali ini digelar secara virtual akibat pandemi COVID-19. Ketua pelaksana Pangalengan Geotourism Festival 3.0, Abdul Salam, mengatakan pandemi COVID-19 tidak menjadi penghalang dalam keberlanjutan penyelenggaraan festival, justru menjadi tantangan menarik yang mampu memantik kreativitas mahasiswa dan para mitra kerja dalam kondisi yang terbatas. “Kali ini akan kami kemas secara virtual, tentunya dengan tetap berkolaborasi secara sinergis dengan mitra kami yakni Star Energy Geothermal Wayang Windu, Ltd., pemerintah daerah, pemerhati dan pemangku kepentingan pariwisata dan UMKM di sekitar Pangalengan, serta masyarakat lokal lainnya,” tutur Salam.
Hadir kembali sebagai bentuk kolaborasi antara dua Tim KKN-PPM UGM, yakni Unit 2020-JB038 dan Unit 2020-JB039, Pangalengan Geotourism Festival (PGF) 3.0 kali ini mengusung tema Mahakarya Pangalengan: Membawa Pangalengan Menuju Dunia Digital. Festival yang dalam penyelenggarannya melibatkan berbagai lapisan dari masyarakat lokal ini memiliki serangkaian kegiatan, seperti lomba fotografi dan videografi kekayaan Pangalengan untuk umum (18 Juli–7 Agustus 2020), pameran potensi Pangalengan di media sosial Instagram @pangalengan.geofest (8–14 Agustus 2020), hingga pembuatan video promosi pariwisata Pangalengan “Pesona Pangalengan” pada 15 Agustus 2020.
Abdul Salam menuturkan beberapa rangkaian program pemberdayaan yang dilakukan mahasiswa KKN-PPM bertujuan untuk mendukung pemanfaatan potensi tersebut oleh masyarakat lokal secara merata di setiap desa. Setelah tahun-tahun sebelumnya dilakukan di desa lain, kali ini kegiatan-kegiatan pemberdayaan tersebut berfokus di Desa Sukaluyu, Desa Margaluyu, Desa Pulosari, dan Desa Warnasari, Kecamatan Pangalengan. “Kegiatan yang kita lakukan meliputi pelatihan-pelatihan keterampilan pengelolaan pariwisata, pemberdayaan kelompok sadar wisata, hingga perencanaan bersama masterplan pengembangan pariwisata,” ujarnya.
Penulis : Gusti Grehenson