DNA Arsitektur dapat dimanfaatkan untuk melakukan penelusuran identitas dalam replikasi arsitektur. Bahkan, untuk arsitektur tradisional data identitas dari temuan DNA arsitektur ini dapat menunjukkan kekayaan warisan budaya Indonesia di mata dunia.
“Pada sampel rumah tradisional melayu, temuan ini merupakan salah satu langkah dalam menemukan identitas rumah melayu yang dapat menjadi guideline dan basis data dalam pengembangan rumah tinggal arsitektur pada masa kini maupun kedepannya,”papar Indah Kartika Sari dalam Ujian Terbuka Doktor Fakultas Teknik secara daring, Senin (27/7).
Dalam ujian tersebut Indah mempertahankan disertasinya berjudul DNA Arsitektur: Rumah Tradisional Melayu di Kalimantan Barat.
Indah menjelaskan pendekatan DNA arsitektur ini dapat digunakan pada sampel arsitektur tradisional lainnya dengan melakukan proses sintaksis ruang, proses translasi dan proses transkripsi untuk menemukan DNA yang mengandung sumber kode. Seperti halnya dalam ilmu biologi, salah satu tujuan dari phenomics modern adalah integrasi data ke dalam basis data terstruktur dan dapat dicari mengikuti prinsip FAIR (findable, available, identifiable, reusable) (dapat ditemukan, tersedia, dapat diidentifikasi, dapat digunakan kembali) untuk memudahkan dan menemukan data.
“Temuan teori DNA arsitektur dengan proses penemuan melalui sistem biologi dapat memberi pengaruh besar untuk menyimpan data identitas arsitektur yang diturunkan dari generasi ke generasi,”urainya.
Dari hasil penelitiannya itu dapat disimpulkan bahwa DNA arsitektur merupakan kerangka kerja yang mengandung instruksi yang terkait peraturan hierarki, urutan dan kode yang menjadi acuan dalam replikasi arsitektur melalui proses transmisi genotipe dan transformasi fenotipe.
Gen sebagai ekspresi DNA berfungsi menyampaikan informasi genetik dari generasi ke generasi. Dalam ilmu arsitektur, gen merupakan informasi genetik yang selalu direplikasi, berwujud dan setiap gen memiliki fungsi yang berbeda. Gen dapat ditemukan dari komponen pembentuk genotipe. Genotipe merupakan model relasional abstrak yang mengatur susunan ruang, dan prinsip pengorganisasian ruang. Genotipe bersifat tetap dan stabil. Genotipe terkandung di dalam arketipe atau pola dasar yang selalu direplikasi. Kemudian fenotipe realisasi nyata dari genotipe di lingkungan fisik. Pengaruh lingkungan dan genotipe menyebabkan fenotipe bervariasi. Variasi fenotipe dipengaruhi oleh genotipe dan lingkungan.
Dari hasil ujian tersebut Indah dinyatakan lulus dengan predikat cumlaude . Beberapa tahu kehormatan yang hadir dalam ujian daring tersebut antara lain H. Sutarmidji, S.H., M.Hum (Gubernur Kalbar), Yori Antar (Arsitek Senior) dan Prof. Dr. Chairil Effendy, M.S (Ketua Majelis Melayu Kalbar).
Penulis: Satria