Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, S.E, M.Si., memberikan apresiasi pada komunitas Srikandi Sungai Indonesia (SSI) yang telah melakukan berbagai upaya dan inisiasi dalam konservasi lingkungan terutama Wilayah Sungai.
“SSI ini tidak hanya berperan dalam pengelolaan lingkungan sungai tetapi juga pemberdayaan perempuan demi mencapai ketahanan keluarga,” kata Bintang Darmawati dalam Webinar Nasional bertajuk “Pendidikan Sejak Dini Untuk Kelestarian Lingkungan Sungai” dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional dan Hari Sungai Nasional yang dilaksanakan oleh Srikandi Sungai Indonesia (SSI) bersama Klinik Lingkungan dan Mitigasi Bencana (KLMB) Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada, Sabtu (1/08) lalu.
Menurutnya, SSI selama ini telah melakukan berbagai kegiatan edukasi dan sosialisasi bagi keluarga dalam rangka menanamkan nilai-nilai pembangunan berkelanjutan dan kelestarian lingkungan bagi anak. Hal ini juga sejalan dengan salah satu prioritas Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak untuk 5 tahun ke depan yaitu peningkatan peran ibu dan keluarga dalam pendidikan atau pengasuhan anak. “Maka dari itu saya berharap agar upaya-upaya SSI dapat terus berlanjut,” harapnya.
Apa yang dilakukan SSI menurutnya mengajarkan anak-anak mengenai pentingnya menjaga lingkungan sejak dini maka mereka akan tumbuh menjadi anak-anak yang tidak hanya memiliki kemampuan secara kognitif tetapi juga memiliki empati dan tanggung jawab dengan menjaga kualitas lingkungan hidup.
Guru Besar Fakultas Geografi UGM sekaligus Inisator Srikandi Sungai Indonesia, Prof. Dr. Suratman, M.Sc., menuturkan pihaknya kini menginisiasi pembentukan taman sungai SSI di beberapa daerah untuk mengajak masyarakat melestarikan sungai sebagai sumber pengetahuan dan rekreasi. “Sungai memberi pelajaran kepada manusia melalui gejala alamiah dan hingga bencana. Namun, dari sungai juga mendidik kita tentang nilai sosial dan kegotongroyongan untuk kelestarian warisan alam,” katanya.
Ia menyebutkan beberapa taman sungai SSI di Indonesia yang sudah ada sejak lima tahun yakni taman Sungai Code, Winongo, Gajahwong di DIY, 15 taman sungai di Klaten, Pemalang, Tasikmalaya, dan taman Sungai Kohoin dan Biak di Papua Barat.
Sementara Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengatakan sampah menjadi salah satu persoalan pengelolaan sungai saat ini karena masih banyak masyarakat membuang sampah ke sungai. “Gara-gara pandemi ini, banyak orang membuang sampahnya ke sungai sampai laut dari masker hingga sebagainya,” katanya.
Selain menjadi salah satu penyebab banjir, pelarangan dan anjuran tidak membuang sampah ke sungai perlu digalakkan oleh komunitas SSI lewat sekolah sungai. “Ayo kita sekarang mengonsolidasikan lagi, kita jaga sungai-sungai kita,” katanya.
Penulis : Gusti Grehenson