Universitas Gadjah Mada kembali memberikan Anugerah Hamengkubuwono IX Award. Anugerah penghargaan dalam rangka Dies Natalis ke-57 UGM akan diberikan kepada dua orang tokoh, yaitu Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Notoprodjo dan Sangkot Marzuki.
Menurut Kepala Humas dan Keprotokolan UGM, Drs Suryo Baskoro MS, penyerahan HB IX Award kepada dua orang tokoh ini, akan disampaikan pada hari Senin, 18 Desember 2006 oleh Rektor UGM Prof Dr Sofian Effendi. Sedangkan, pada puncak Dies Natalis ke-57 UGM, tanggal 19 Desember 2006, salah satu penerima penghargaan, Sangkot Marzuki akan menyampaikan orasinya.
Kata Pak Suryo, dua penerima HB IX Award ini, merupakan tokoh terpilih UGM. Keduanya dinilai layak menerima penghargaan, setelah UGM melakukan seleksi ratusan calon tokoh penerima. “Setelah melalui seleksi, akhirnya dua tokoh ini dianggap paling layak mendapat HB IX Award kali ini,†ujar Dosen FIB UGM Rabu, (5/12), diruang Fortakgama.
Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Notoprodjo terpilih, kata Pak Suryo, dinilai berjasa dalam melestarikan tradisi dan kesenian Jawa. Kerabat Pakualaman ini selama hidupnya telah menciptakan gending Jawa mencapai 250 judul. Saat ini, KPH Notoprodjo sendiri sudah berusia 103 tahun.
Sedangkan Sangkot Marzuki, adalah salah satu ilmuwan pertama yang mengusulkan bahwa akumulasi mutasi dalam DNA mitokondria memiliki peranan penting dalam proses penuaan. Dirinya merupakan ahli genetik bidang penelitian biogenesis membran transduksi energi dan penyakit, yang terjadi sebagai akibat kegagalan dalam proses ini.
Menurut penuturan Pak Suryo, Sangkot Marzuki pernah menetap di Australia sebagai staf pengajar di Monash University, Melbourn, Australia. Pada tahun 1992 atas undangan Prof Dr Ing BJ Habibie, dirinya kembali ke Indonesia untuk memimpin lembaga Eijkman. Di pertengahan tahun tersebut, dirinya diangkat sebagai Direktur Lembaga Eijkman, sebuah lembaga pengembangan penelitian biologi molekuler.
“Dengan dua tokoh penerima HB IX Award di tahun 2006 ini, maka sejak tahun 1991 UGM telah memberikan penghargaan kepada 13 tokoh terpilih,†tambah Pak Suryo. (Humas UGM).