Dosen Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan Fisipol UGM, Dr. Hempri Suyatna, mengatakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal ke II tahun 2020 minus 5,32 persen. Hal itu berdampak bagi UMKM dan Koperasi yang mengalami penurunan pendapatan hingga kekurangan modal. Oleh karena itu, koperasi pemerintah diharapkan bisa memberikan stimulus agar bisa bertahan di tengah kondisi pandemi sekarang ini. “Pemerintah perlu memberikan stimulus bagi sektor UMKM dan koperasi dalam melakukan pemulihan ekonomi lokal,” kata Hempri Suyatna dalam webinar yang bertajuk Ekonomi Rakyat di Pusaran Pandemi Covid-19, Selasa (18/8).
Menurut Hempri, banyak UMKM dan koperasi saat ini yang mengalami penurunan pendapatan bahkan minus. Selain masalah likuiditas, banyak koperasi yang para anggotanya kesulitan membayar iuran anggota dan kondisi UMKM yang kekurangan modal. Padahal, di masa kondisi normal saja UMKM hanya mendapat 10-15 persen dari omset.
Ia menyebutkan ada tiga sektor di masa pandemi ini yang masih mengalami pertumbuhan yaitu sektor pertanian 2,19 persen, informasi dan komunikasi 10,88 persen, dan jasa keuangan 1,03 persen.
Untuk mendukung pengembangan Koperasi dan UMKM bisa bertahan di tengah masa pandemi, Hempri menawarkan beberapa strategi yang perlu dilakukan pemerintah selain memberikan stimulus langsung bagi sektor UMKM dan koperasi yakni memberikan pelatihan pengembangan kapasitas terkait manajemen krisis, mendorong peningkatan daya beli masyarakat ke sektor UMKM serta mendukung proses digitalisasi koperasi. “Perlu diketahui sekitar 59 persen saat ini UMKM berubah ke penjualan daring selama pandemi,” ujarnya.
Sementara di tingkat internal UMKM sendiri menurutnya perlu melakukan pengembangan inovasi produk yang sesuai kebutuhan pasar dan mendapat jaminan sosial atau asuransi. Sedangkan koperasi perlu melakukan revitalisasi yang diharapkan menjadi wadah bagi pengembangan umkm. Selain itu, koperasi perlu mendorong penguatan kelembagaan dan peningkatan kapasitas SDM serta rebranding koperasi melalui pemanfaatan platform teknologi untuk pengembangan inovasi produk dan pelayanan.
Penulis : Gusti Grehenson