Pengenalan mitigasi bencana dapat dilakukan dengan beragam cara. Salah satunya melalui buku cerita anak seperti yang dilakukan sekelompok mahasiswa KKN UGM di Lombok Utara. Mereka berinovasi mengenalkan cara pertolongan pertama bencana alam dalam bentuk buku cerita anak.
Inovasi dalam bentuk buku cerita anak berjudul “Baiq, Lalu & Gempa Bumi” tersebut merupakan hasil program dari unit KKN-PPM UGM di Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara (KLU), Nusa Tenggara Barat yang baru saja berakhir pada 18 Agustus 2020 kemarin. KKN dilakukan di bawah bimbingan Dwi Umi Siswanti, S.Si.,M.Sc., (Fakultas Biologi).
Buku yang dibuat oleh mahasiswa KKN UGM itu tergolong unik. Keunikannya terletak pada latar cerita yang disesuaikan dengan latar sosial masyarakat Lombok Utara pada umumnya. Mulai dari nama tokoh, nama tempat, dan juga beberapa detail cerita sengaja disesuaikan dengan kehidupan masyarakat Tanjung.
“Buku kita buat disesuaikan dengan latar sosial masyarakat setempat supaya dapat lebih mudah dipahami oleh anak-anak di sana,” ujar Dea Raihana Salsabila salah satu anggota KKN unit Tanjung sekaligus penulis buku cerita tersebut.
Salsa mengatakan buku tersebut mengisahkan tentang sepasang kakak-beradik bernama Baiq dan Lalu. Keduanya tinggal bersama Ayah dan Ibu mereka di sebuah desa bernama Medana. Suatu ketika, terjadi gempa bumi saat Baiq dan Lalu sedang bermain di dalam rumah. Lalu, Ayah dan Ibu berpesan pada kedua anaknya untuk tetap tenang dan tidak mengkhawatirkan teman-teman mereka serta memberikan sejumlah pedoman sederhana mengenai mitigasi gempa bumi.
“Sebenarnya ceritanya sederhana, tetapi kontekstualisasinya kuat atas kejadian nyata. Nama Medana diambil dari nama sebuah desa di Kecamatan Tanjung, tempat kami melakukan KKN, sedangkan nama Baiq dan Lalu adalah nama asli penduduk di Lombok Utara,” jelas Salsa sembari mengungkapkan darah tersebut pernah beberapa kali diguncang gempa.
Salsa mengungkapkan ide pembuatan buku cerita untuk penanganan trauma psikologis untuk anak diperoleh Salsa ketika melakukan observasi secara daring. Dari keterangan warga dan pengasuh forum anak di Desa Medana diketahui sebagian anak di daerah tersebut mengalami trauma terhadap gempa bumi yang cukup besar pada Agustus 2018 silam.
Saat ini, buku tersebut telah dikirimkan dan diterima dengan baik oleh pengasuh forum anak di Desa Medana. Dengan sampainya buku cerita tersebut ke anak-anak di Desa Medana, Unit KKN-PPM Tanjung 2020 berharap agar buku tersebut dapat membantu mengurangi trauma yang mereka alami.
Dwi Umi Siswanti sebagai Dosen Pembimbing Lapangan Unit Tanjung juga berharap buku ini menjadi prasasti bergerak atas terjunnya KKN PPM UGM secara daring di Desa Medana.
“Sampai kapanpun anak-anak akan teringat dan terinspirasi dengan mahasiswa KKN PPM UGM melalui cerita buku ini,” imbuhnya.
Penulis: Ika