Destinasi wisata Tanjung Lesung Banten merupakan lokasi pariwisata unggulan di Provinsi Banten. Namun, kawasan ini mengalami penurunan kunjungan wisatawan sejak bencana tsunami melanda tahun 2018 dan gempa pada 2019 lalu. Bencana tidak berhenti sampai disitu, saat ini masyarakat di sekitar KEK Tanjung Lesung mengalami nasib yang sama, terdampak pandemi Covid-19 yang semakin meluluhlantakkan perekonomian masyarakat. Kebijakan work from home menyebabkan semakin sedikitnya wisatawan yang datang ke Tanjung Lesung. Meskipun saat ini memasuki New Normal dengan memperhatikan protokol kesehatan, namun masih banyak wisatawan yang enggan datang untuk berwisata.
Tim Mahasiswa KKN-PPM UGM mendorong pengembangan pariwisata melalui program peningkatan keterampilan serta pengetahuan masyarakat sekitar Tanjung Lesung melalui media daring. ”Berbagai program kerja terutama yang berhubungan langsung dengan pariwisata kami kerjakan dan kami sampaikan kepada masyarakat melalui media daring. Beruntungnya, masyarakat setempat sangat antusias dengan program kerja kami, meskipun sinyal terkadang datang tidak menentu,” kata Rahmawati Istianing Rahayu, salah satu anggota tim mahasiswa KKN PPM Daring di Desa Tanjungjaya, Panimbang, Pandeglang, Banten, Jumat (21/8).
Mahasiswa dari Fakultas Pertanian UGM ini menuturkan salah satu program interdisipliner yang mereka jalankan yaitu mengenai promosi wisata dan pengembangan produk lokal. Program ini melibatkan tiga klaster yang ada di tim KKN-PPM UGM, klaster agro dan soshum bertugas melakukan branding produk serta merancang pemasaran digital produk IKM. Sedangkan klaster saintek bertugas melakukan pemetaan peta dan membangun website wisata. “Website yang kita buat tersebut berisi mengenai berbagai kategori wisata, paket wisata, informasi penginapan, peta transportasi, peta fasilitas kesehatan, peta penginapan, serta produk lokal masyarakat di KEK Tanjung Lesung,” kata Rahayu seraya menyebutkan www.bufferzonetanjunglesung.com sebagai alamat link website yang mereka buat.
Menurutnya, dengan adanya website tersebut diharapkan akan membantu wisatawan yang ingin mengetahui informasi lebih banyak mengenai wisata Tanjung Lesung dan produk unggulan milik warga setempat. “Website ini kami buat untuk mempromosikan wisata di KEK Tanjung Lesung dengan harapan semoga perekonomian masyarakat yang bergantung kepada sektor wisata dan industri kecil segera membaik,”paparnya.
Meski kegiatan KKN PPN Daring sudah berakhir, namun Rahayu menegaskan pengelolaan website akan dilakukan selanjutnya oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Tanjungjaya dan Desa Citeureup. Sebelumnya, mahasiswa telah melakukan pelatihan secara daring terkait soal branding produk, branding website, dan pelatihan pengoperasian website.
Penulis :Gusti Grehenson