UGM menerima kembali 4.504 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Peduli Covid-19 periode 2 tahun 2020 yang telah menyelesaikan program pengabdiannya secara daring selama sekitar dua bulan.
Para mahasiswa tersebut diterjunkan di 178 lokasi yang berada di 27 provinsi, 77 kabupaten/kota, 143 kecamatan, dan 263 desa di tanah air. Melibatkan sebanyak 178 dosen pembimbing lapangan (DPL).
Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, drg.Ika Dewi Ana, M.Kes., Ph.D., menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi kepada mahasiswa yang menjalankan kegiatan pengabdian di tengah pandemi Covid-19. Setelah kembali dari kegiatan KKN, dia berharap mahasiswa bisa mengambil bekal tentang cara beradaptasi dan berinovasi di masyarakat serta tetap menjadi pemberi solusi atas persoalan yang ada masyarakat.
Ika menyebutkan Indonesia masih memerlukan banyak tenaga muda, termasuk mahasiswa untuk membangun bangsa yang dimulai dari membangun masyarakat. Melalui program atau kegiatan KKN ini mahasiswa dapat mengimplementasikan ilmu atau keahliannya sesuai bidang masing-masing ke masyarakat.
“Selamat datang kembali di UGM. Mudah-mudahan hasil KKN nantinya bisa terus dikembangkan,”tuturnya, Selasa (25/8) saat menerima kembali mahasiswa KKN secara daring.
Sementara Direktur Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat UGM, Prof. Ir. Irwan Dwidya Prijambada, M.Eng., Ph.D., mengatakan dalam kondisi pandemi Covid-19 UGM tetap melaksanakan kegiatan KKN, namun dilakukan secara daring. Para mahasiswa berinteraksi dengan masyarakat dari kos maupun rumah masing-masing berbasis daring.
“Di tengah pandemi ini KKN kita fokuskan pada ketahanan kesehatan dan ekonomi masyarakat. Selain itu, juga membantu siswa yang kesulitan belajar secara daring selama pandemi,”jelasnya.
Irfan mengungkapkan KKN secara daring ini mendapatkan sambutan cukup positif di masyarakat. Meskipun dilaksanakan secara daring, kehadiran dan peran mahasiswa tetap dirasakan oleh masyarakat sama seperti ketika KKN secara langsung. Misalnya, cara pencegahan penyebaran Covid-19, cara-cara menghadapi hoaks hingga mitigasi pasca pandemi.
“Awalnya semua gagap dengan KKN daring ini baik mahasiswa, DPL, dan masyarakat. Namun, seiring berjalan waktu semua bisa berjalan dengan baik,”terangnya.
Penulis: Ika