Selama 51 hari salah satu Tim KKN-PPM UGM melakukan pengabdian di Biak Numfor. Meski KKN dilakukan secara daring, tim mahasiswa UGM berhasil memecahkan setiap permasalahan serta membuat suatu rancangan konsep yang inovatif dalam berbagai bidang.
Dari divisi pariwisata, tim mahasiswa KKN Biak Numfor berhasil memadukan penguasaan teknologi digital dengan kajian teoretis serta analisis strategis yang dituangkan dengan menghasilkan aplikasi serta website pariwisata. Website pariwisata ini dapat diakses melalui http://biakelok.com/.
“Aplikasi dan website tersebut berisikan informasi pariwisata di Kabupaten Biak Numfor yang diklasifikasikan berdasarkan distrik, aksesibilitas pariwisata mulai dari promosi wisata, akomodasi dan sebagainya,” ujar Meha Middlyne Simbolon, perwakilan dari Tim KKN-PPM UGM Biak 2020 kode PA012, Selasa (25/8), di Kampus UGM.
Pembuatan website juga dilakukan oleh divisi pemerintahan. Website yang dibuat mahasiswa UGM ini diperuntukkan untuk Kampung Anggaduber agar memudahkan proses pelayanan kepada masyarakat desa, dan website dapat diakses melalui https://desaanggaduber.wixsite.com/mysite.
Meha Simbolon menjelaskan setiap divisi dari KKN UGM di Biak Numfor merancang modul sebagai bahan referensi sekaligus rekomendasi kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Biak Numfor. Seperti modul pengembangan potensi wisata jalur budaya yang memuat panduan Analisis Daerah Operasi Objek Daya Tarik Wisata Alam (ADOODTWA) yang mengacu pada buku pedoman Dirjen PHKA Tahun 2003.
Berikutnya juga soal Tourist Information Center (Design TIC) yang dibuat oleh divisi infrastruktur. Panduan yang dibuat ini tentu dapat diimplementasikan di Bandara Frans Kaisepo.
“Modul berisi strategi desain menggunakan visual dan auditif agar bisa meningkatkan daya tarik pariwisata Biak Numfor,” jelasnya.
Lebih lanjut, Meha Simbolon menjelaskan tim KKN-PPM UGM Biak 2020 juga memberikan kepeduliannya terhadap situasi pandemi Covid-19 yang tengah terjadi. Kepedulian diwujudkan dalam beberapa program kerja sebagai upaya pencegahan dan pengadaan beberapa fasilitas untuk masyarakat agar terhindar dari bahaya penularan pandemi Covid-19.
Beberapa produk yang dihasilkan antara lain berupa modul protokol kenormalan baru. Dengan modul ini maka banyak hal dijelaskan secara rinci hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan memasuki kenormalan baru.
“Kita sebut nutrition tips, misalnya agar masyarakat memperhatikan daya tahun tubuh, edukasi pangan gizi seimbang, pengenalan penggunaan masker kain untuk mencegah Covid-19. Sementara untuk mendukung sektor perekonomian masyarakat desa, diterbitkan petunjuk penggunaan apliasi sistem informasi akuntansi BUMDes untuk tata kelola keuangan dan marketing (pemasaran) melalui media sosial,” paparnya.
Meha Simbolon menuturkan dalam hal kreativitas, tim KKN-PPM UGM berhasil membuat museum virtual berjudul “Museum Daring Biak Numfor”. Dengan menggunakan artsteps sehingga pengunjung dapat melihat koleksi-koleksi di dalam museum, seperti budaya dan destinasi di Biak Numfor, footage hasil dokumentasi KKN-PPM UGM Biak Tahun 2018 dan 2019.
Tampilan museum virtual tersebut dilengkapi backsound lagu daerah Biak yang tentunya memberi nuansa tersendiri bagi pengunjung. Selain itu, ada 6 (enam) edisi podcast “Bincang Biak” yang membahas topik bagian pariwisata serta tata kelola pemerintahan di Kabupaten Biak Numfor melalui narasumber yang dipandang sebagai sosok inspiratif yang berkerja langsung melayani masyarakat.
Hasil KKN PPM UGM di Biak Numfor pun lantas mendapat apresiasi dari pemerintah daerah. Hasil-hasil di bidang pariwisata, pemerintahan, pembangunan desa, protokol kesehatan untuk Covid-19 dan lain-lain tentu sangat bermanfaat bagi daerah Biak Numfor.
“Ini hasilnya sangat luar biasa dan kami sosialisasi bagi OPD di Biak Numfor sehingga bisa menjadi tugas pembantuan kepada OPD dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” ujar Hery Mulyana, S.Sos.
Di akhir pelaksanaan KKN dilakukan penutupan secara resmi melalui zoom meeting pada hari Rabu, (19/8). Penutupan sekaligus penarikan KKN-PPM UGM Biak 2020 dihadiri Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Biak Numfor, Hery Mulyana, S.Sos., M.Si., Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Biak Numfor, Wilson John Titahena, S.Pi, MM., Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Biak Numfor, Daud N. Duwiri, S.KM.,M.Kes., Kepala Dinas Perikanan Biak Numfor, Effendi Igirisa S.Pi., M.M., dan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Biak Numfor, Turbey Onisimus Dangeubun S.Pi, M.Si.
Penulis : Agung Nugroho