Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM melakukan pengabdian pada masyarakat di Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul. Tim FKKMK UGM yang terdiri dari dr. Adeodatus Yuda Handaya, Sp.B-BKD, dr. Mardiah Suci Hadianti, Ph.D., Sp.PAK dan dr. Hanggoro Tri Rinonce., Ph.D., Sp.PAK melakukan pengabdian dengan menggelar sarasehan soal Desa Deteksi Kanker Kolorektal: Pengenalan, Pencegahan dan Deteksi Dini.
Peserta sarasehan adalan para ibu-ibu kader kesehatan di Puskesmas Kasihan 1, Bantul. Dengan sarasehan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman terkait kanker kolorektal yang hingga kini masih kurang menjadi perhatian dari masyarakat.
“Kanker ini terus terjadi bersamaan dengan kanker payudara dan kanker serviks, hanya saja kanker kolorektal atau usus besar kurang begitu diperhatikan,” ujar HanggoroTri Rinonce di Desa Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, Selasa (25/8).
Sementara itu, dr. Adeodatus Yuda Handaya, Sp.B-BKD di hadapan para ibu kader kesehatan menyatakan kunci tumor usus besar atau kanker kolorektal bukan terletak pada tindakan operasi, tapi yang terpenting bagaimana bisa mendeteksi dini gejala kanker ini.
“Yang terpenting bagaimana orang bisa tahu sejak dari awal bisa ketemu sehingga bisa dilakukan tindakan yang tepat,” katanya.
Ia menjelaskan pertumbuhan kanker kolorektal atau kanker usus besar disebabkan kebiasaan hidup kurang sehat. Diantaranya terbiasa minum alkohol, perokok aktif, obesitas atau kegemukan, kurang aktivitas fisik serta kurang makanan serat tinggi.
Menurutnya, banyak faktor yang berpengaruh memicu risiko kanker kolorektal, diantaranya jenis kelamin, riwayat keluarga, kebiasaan merokok, dengan skor 0-1 risiko rendah, 2-3 risiko sedang dan 4-7 risiko tinggi. Sedang tanda-tanda yang perlu diwaspadai adalah perut sering kembung, tidak nyaman, buang air besar disertai lendir dan darah, dan penurunan berat badan 10 kg dalam 3 bulan menjadi tanda-tanda yang harus diwaspadai.
“Oleh karena itu, dokter perlu menggali riwayat dan penyakit serta faktor risiko serta melakukan pemeriksaan perut dan cokok hidung. Perlu juga dilakukan pemeriksaan darah. Untuk masyarakat perlu dilakukan skrining melalui program deteksi dini kanker kolorektal,” ujarnya
Yuda menambahkan risiko kanker kolorektal dapat dikurangi dengan sering melakukan aktivitas olahraga rutin setiap hari. Selain itu, dianjurkan untuk meningkatkan konsumsi sayuran dan buah, mengurangi konsumsi daging merah, mengurangi rokok, mengurangi minuman alkohol dan bersoda.
“Kanker ini harus kita cegah, harus diwaspadai dan bila menemui ada penderita harus disembuhkan. Dengan memahami kanker kolorektal sejak awal diharapkan dapat menghindari risiko pada stadium awal, dan bisa mengobatinya dengan secara tepat,” imbuhnya.
Pendapat sama disampaikan dr. Mardiah Suci Hadianti, Ph.D., Sp.PAK. Menurutnya, upaya pencegahan kanker kolorektal berarti berusaha mengurangi kemungkinan faktor risiko terkena kanker usus besar.
“Caranya dengan menghindari gaya hidup yang berisiko terhadap timbulnya kanker ini, diantaranya merokok, konsumsi alkohol, makanan tinggi lemak, kurang olahraga atau aktivitas fisik,” imbuhnya.
Penulis : Agung Nugroho
Foto Ilustrasi viva.co.id