Tim pengabdian masyarakat Fakultas Biologi UGM yang digawangi Dr. Hari Purwanto, MP, Soenarwan Hery Purwanto, S.Si.,M.Kes., dan Dwi Umi Siswanti, S.Si.,M.Sc., melakukan program pengabdian masyarakat di Desa Kedungpoh, Kecamatan Nglipar, Gunung Kidul.
Didukung pendanaan dari CSR PLN, tim ini sejak awal tahun 2020 menggarap Kedungpoh menjadi Desa Eduwisata berbasis potensi lokal, salah satunya dengan pelaksanaan pelatihan produksi biofertilizer berbahan urine sapi dan biang mikrobia hasil penelitian Dwi Umi.
“Saya telah meneliti biofertilizer sejak tahun 2010. Pupuk ini mampu meningkatkan produktivitas tanaman padi dengan dosis 10 liter/hektare,” ungkap Dwi.
Biofertilizer, terangnya, ditargetkan untuk menurunkan biaya produksi pertanian sehingga diharapkan dapat menaikkan kesejahteraan petani.
Kegiatan pelatihan ini sendiri digelar Senin (24/8) dan diikuti anggota Kelompok Tani dan aparat Desa Kedungpoh serta mahasiswa KKN-PPM UGM Unit Kedungpoh.
Pada kesempatan ini, diberikan pula pendampingan dan penyuluhan pengembangan Gama Ayam oleh Drs. Trijoko, M.Si. serta pelatihan diferensiasi pangan berbahan madu oleh Dr. Siti Sumarmi yang membagi resep enting-enting madu, kacang madu dan berondong madu.
Inisiasi pembuatan makanan khas Kedungpoh ini dipersiapkan sebagai oleh-oleh khas Kedungpoh yang telah dikenal sebagai desa penghasil madu alami, yang dapat dibeli oleh wisatawan eduwisata.
“Diharapkan nantinya petani kacang, jagung pun dapat berkontribusi dalam mewujudkan desa eduwisata,” imbuh Dwi.
Sebelumnya, Tim Pengabdian Fakultas Biologi telah memberikan pendampingan pengolahan limbah organik menjadi vermikompos, pembuatan rumah produksi pupuk dan pemberian bantuan koloni beserta kotak lebah madu sebanyak 75 kotak untuk anggota Kelompok Tani Sari Alami Kedungpoh beserta pendampingan dalam meningkatkan produksi dan kualitas madu.
Program Pengabdian Masyarakat kerja sama dengan PLN ini, terang Dwi, direncanakan akan berlanjut pada tahun 2021. Rencana kerja yang telah dirancang meliputi pembuatan Joglo Eduwisata, peningkatan keragaman tanaman pakan lebah madu, konservasi anggrek dan kupu-kupu endemik, aplikasi pertanian organik terpadu dengan biogas, branding pupuk organik serta pembuatan website Eduwisata Kedungpoh.
“Kami targetkan dalam 3 tahun, Kedungpoh sebagai Desa Eduwisata akan terrwujud. Ini bentuk sinergi manis antara universitas dan CSR yang sama-sama punya sense of pengabdian,” ungkapnya.
Penulis: Gloria