Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar (TSPD) Sekolah Vokasi UGM memelopori upaya pelestarian Candi Prambanan dari perspektif geometris, yaitu dengan pemantauan pergerakan atau deformasi candi dan pendokumentasian 3D bentuk candi secara detail, menyeluruh, dan terkini.
Berkolaborasi dengan Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Yogyakarta, Prodi TSPD melaksanakan kegiatan penelitian tentang Monitoring Deformasi dan Dokumentasi Digital 3D Candi Prambanan menggunakan Drone Lidar dan Terrestrial Laser Scanner, Selasa (31/8).
“Penelitian ini mendapat dukungan alat canggih berupa Drone Lidar Microdrones dari PT Geotronix dan Terrestrial Laser Scanner dari PT. ASABA,” ucap Ketua Program Studi Sarjana Terapan TSPD sekaligus dosen Teknik Geodesi UGM, Ir. Rochmad Muryamto M.Eng.Sc.
Ia menyampaikan, kegiatan penelitian ini merupakan kegiatan rutin yang wajib dilaksanakan oleh dosen dalam memenuhi tridarma. Dengan dukungan dari PT Geotronix dan PT. ASABA, pada penelitian kali ini beberapa aspek yang sebelumnya belum terpantau dapat diteliti.
Direktur PT. Geotronix, Fajar Adi, menyampaikan bahwa PT. Geotronix memiliki komitmen untuk mendukung kegiatan pendidikan maupun penelitian di perguruan tinggi di Indonesia, salah satunya di UGM.
“Drone Lidar berfungsi untuk mendapatkan data berupa pointcloud yang dapat menampilkan objek dengan detail dan cepat. Kalau drone pada umumnya hanya menampilkan citra berupa gambar atau foto saja,” ungkapnya.
Fajar menambahkan drone lidar ini memancarkan sinar laser yang aman lalu dipantulkan oleh objek di bawahnya sehingga terbentuk gambaran kondisi nyata. Selain penelitian di Prambanan, drone lidar ini juga digunakan untuk pemetaan kawasan kampus di UGM.
Penelitian dengan dukungan dari PT. Geotronix ini menjadi salah satu perwujudan dari nota kesepahaman yang telah dilakukan sebelumnya antara UGM dan PT. Geotronix.
Wahyu Widiat Miko selaku technical support manager PT. ASABA mengungkapkan dokumentasi 3D Candi Prambanan diharapkan dapat bermanfaat untuk memudahkan proses restorasi jika suatu saat terjadi kerusakan, misalnya kerusakan akibat gempa bumi.
Dra. Zaimul Azzah M.Hum., Kepala BPCP DIY, juga menyambut dengan antusias penelitian yang dilakukan oleh Prodi TSPD UGM. Hasil penelitian ini, terangnya, dapat dimanfaatkan untuk manajemen operasional dan kebencanaan Candi.
“Bangunan candi dapat dipugar sesuai dengan ukuran dan bentuk aslinya untuk mempertahankan nilai historis kultural dari Candi Prambana sehingga dapat dinikmati oleh generasi selanjutnya,” kata Zaimul.
Untuk mewujudkan harapan terhadap pelestarian budaya Candi Prambanan, Prodi TSPD UGM berkomitmen untuk melaksanakan penelitian sampai proses pengolahan data. Nantinya, hasil penelitian diharapkan dapat pula dimanfaatkan oleh pihak BPCB DIY.
Penulis: Gloria