Tiga provinsi terus membuka diri untuk mahasiswa-mahasiswa UGM yang akan melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Kesediaan tersebut di sampaikan Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Barat, Ir. Yuslinda, MM, Plt. Bappeda Sulawesi Tengah, Ir. Moh. Faizal Mang., M.M dan Sekretaris Bappeda Sumatera Utara, Ir. Yoppi Sukmono,ST pada Workshop Penguatan Kemitraan Untuk Mendukung Pengembangan Tema dan Lokasi KKN-PPM UGM yang diselenggarakan secara daring, Jumat (4/9).
Workshop digelar dengan harapan mampu memberikan masukan dan inovasi-inovasi baru atau ide-ide baru bagi pelaksanaan KKN-PPM UGM kedepan. Dengan melibatkan pemerintah daerah Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah dan Sumatera Utara bisa mendapatkan gambaran detail tentang permasalahan dan rencana pembangunan di tiga wilayah tersebut.
Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Barat, Ir. Yuslinda, MM., berharap sekali mahasiswa UGM terus melakukan KKN di Kalimantan Barat. Dengan memiliki luas 146.807 km2 atau 7,53 persen dari luas Indonesia atau 1,13 kali luas pulau Jawa, Kalimantan Barat memiliki permasalahan pembangunan yang sangat kompleks.
“Wilayah ini membentang lurus dari Utara ke Selatan sepanjang lebih dari 600 km dan sekitar 850 km dari Barat ke Timur. Ciri-ciri spesifik lainnya adalah bahwa wilayah Kalimantan Barat termasuk salah satu propinsi di Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara asing, yaitu dengan Negara Bagian Serawak, Malaysia Timur,” ujarnya.
Dengan penduduk ada 5,4 juta, memiliki 12 kabupaten/ kota dan 174 kecamatan, 2031 dan 257 pulau, isu strategis dan masalah yang masih dihadapi Kalimantan Barat secara makro berupa angka memiskinan cukup tinggi. Diantaranya 8 kabupaten dalam kondisi tertinggal, 14 diwilayah perbatasan, dan angka IPM cukup rendah.
“Status di tingkat nasional posisi 29, masih dibawah rata-rata nasional karenanya mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan infrastruktur sebagai prioritas pembangunan. Terlebih akibat corona terjadi kontraksi ekonomi sebesar 3,4 persen, pertumbuhan ekonomi terhambat, banyak yang kehilangan pekerjaan, banyak orang miskin dan pengangguran. Karenanya arah pembangunan 2021 mempercepat recovery perekonomian akibat pandemi Covid-19 yaitu mendukung pembangunan nasional, mengurangi kemiskinan dan angka IPM yang cukup rendah dengan fokus pembangunan pada desa-desa,” katanya.
Bappeda Sulawesi Tengah, Ir. Moh. Faisal Mang., M.M., menyatakan dengan Kuliah Kerja Nyata maka akan muncul sinergitas antara pemerintah daerah dan perguruan tinggi, baik PTN maupun PTS melalui pengabdian pada masyarakat yang dilakukan. Dengan KKN ada relasi yang saling menguntungkan antara kedua belah pihak.
“Dari perguruan tinggi mentransfer teknologi, hasil-hasil penelitian, inovasi-inovasi, sementara perguruan tinggi dengan KKN akan beradaptasi dengan regulasi yang dibuat oleh pemerintah daerah dan ada pertukaran data dan informasi pembangunan,” paparnya.
Faisal Mang menyebut sesuai kewenangan desentralisasi maka pemerintah daerah menyusun program dengan membuat kebijakan untuk mengurus daerahnya yaitu dengan perencanaan yang berbasis pada center development yang berorientasi pada manusia. Sementara itu, perguruan tinggi dengan tridarma melakukan penerapan teknologi skill learning, belajar sosial di tengah masyarakat.
“KKN yang juga berbasis pada people center development, pada tahap inilah terjadi sinergi antara pemerintah daerah dan PT. Selanjutnya secara bersama dilakukan pemberdayaan masyarakat lokal, dengan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk membuat masyarakat setempat lebih berdaya,” jelasnya.
Empowering community, menurutnya, bisa dilakukan pada bidang-bidang pendidikan, sosial, psikologi dan politik untuk menghasilkan masyarakat yang memiliki daya kuat untuk menurunkan angka kemiskinan, menciptakan lingkungan hidup yang baik, indeks pembangunan manusia yang tinggi serta meningkatnya partisipasi masyarakat sehingga tercipta pembangunan desa mandiri dan sejahtera.
“Peran ini seperti inilah yang menjadi harapan kami kepada mahasiswa-mahasiswa KKN. Oleh karena itu, pemerintah daerah Sulawesi Tengah sangat bersedia menjadi lokasi pengabdian KKN-PPM UGM. Kami akan memfasilitasi perizinan untuk terlaksananya KKN di wilayah Sulawesi Tengah ini. Juga menampung output, keluaran praktik-praktik cerdas hasil KKN-PPM UGM untuk perencanan dan pengembangan pembangunan di wilayah Sulawesi Tengah,” terangnya.
Harapan sama disampaikan Sekretaris Bappeda Sumatera Utara, Ir. Yoppi Sukmono,ST. Ia berharap mahasiswa UGM bisa terus melakukan KKN di Sumatra Utara sehingga mampu membantu pemerintah daerah dalam membangun desa dan menata kota.
Menurutnya, kondisi ekonomi Sumatera Utara sebelum covid sebenarnya tumbuh dengan baik, berada di atas rata-rata nasional sampai tahun 2019. Tetapi pada triwulan kedua kemarin nasional kontraksi minus 5 persen dan Sumatera Utara minus 2,7 persen.
“Kita merupakan propinsi terbesar di pulau Sumatra, kehutanan, pertanian dan perikanan adalah penyumbang pertumbuhan ekonomi terbesar, selanjutnya oleh industri pengolahan, dan juga perdagangan. Dari 17 sektor, sektor yang terus bertumbuh positif adalah pertanian, tanaman pangan dan hortikultura,” katanya.
Penulis : Agung Nugroho
Foto : Firsto