Demikian kesimpulan desertasi yang disampaikan Drs Hartono MS, bahwa berdasar analisis regresi moderasian, kepemilikan institusional memperkuat sinyal positif nilai perusahaan. Artinya, kata Staf pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta, dalam pengambilan keputusan untuk berpartisipasi dalam penawaran saham perdana, investor potensial selain menganalisis retensi kepemilikan saham juga melihat siapa pemilik sahamnya. Jika ada kepemilikan institusional dalam perusahaan, maka investor cenderung lebih merespon. Hal ini, karena institusi dianggap memiliki kemampuan lebih baik dalam melakukan pengawasan terhadap perusahaan.
Ketua STIE Atma Bhakti Surakarta mengungkapkan hal tersebut, saat ujian doktor bidang ilmu manajemen di Sekolah Pascasarjana UGM, Senin, (8/1). Dirinya mempertahankan desertasi berjudul “Analisis Retensi Kepemilikan Pada Penerbitan Perdana Sebagai Sinyal Nilai Perusahaan Studi Empiris di Bursa Efek Jakartaâ€, dengan bertindak selaku promotor Prof Dr Marwan Asri MBA dan ko-promotor Dr Ainun Na’im MBA serta Dr R Agus Sartono MBA.
Kata Hartono, kepemilikan institusional asing tidak memberikan penguatan sinyal lebih besar dibanding kepemilikan institusional domestik. Dalam hal ini, menurutnya, investor tidak membedakan antara kepemilikan institusional asing dengan kepemilikan instirusional domestik.
“Hasil interaksi tiga arah, kepemilikan institusional, kepemilikan manajemen dan retensi kepemilikan, mempunyai koefisien regresi signifikan. Variable kontrol yang dimasukkan dalam model regresi moderasian ternyata tidak memberikan sumbangan terhadap penguatan sinyal positif nilai perusahaan,†ujar suami Endang Tri Mastuti SE MM.
Dalam ujiannya, pria kelahiran Sragen, 21 Desember 1953 ini, dinyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan, sekaligus meraih gelar doktor dari UGM. Dari penelitiannya, Dr Hartono berharap mampu memberikan manfaat bagi masyarakat, khususnya investor potesial yang berminat menanamkan dananya ke dalam saham yang ditawarkan perusahaan emiten.
Dalam menganalisis prospek perusahaan yang menawarkan saham ke pasar modal, lebih lanjut Hartono menjelaskan, masyarakat investor perlu memperhatikan besarnya proporsi saham yang masih dipegang pemilik lama. Semakin besar proporsi saham yang masih dipegang pemilik lama, berarti perusahaan itu memiliki prospek yang bagus.
“Selain itu, perlu juga diperhatikan apakah ada kepemilikan institusionalnya dan kepemilikan manajemennya. Karena dengan kepemilikan institusional dan kepemilikan manajemen berarti perusahaan memiliki prospek bagus,†tandas ayah dari Aria Eko Hartoyo SE STP dan Deny Dwi Hartono SE. (Humas UGM).