Terhadap rencana pengadaan Bus Patas Kota Yogyakarta, Magister Sistem dan Teknik Trasnsportasi UGM telah melakukan dua kali kajian. Selain itu, bersama dengan Gama Techno, Pemerintah Kota Yogyakarta dan Pemerintah Propinsi DIY melalui proyek Hi-Link serta didukung UGM, JICA, dan Kyushu University Jepang telah dilakukan pula studi tentang sistem tiket.
“Hasil studi ini telah memantapkan trayek-trayek angkutan umum perkotaan yang akan dilaksanakan, beserta rencana letak-letak halte. Untuk tahap pertama ini, sesuai rencana pemerintah provinsi dengan sedikit modifikasi, trayek ketiga akan melewati terminal giwangan,†ungkap Prof Dr-Ing.Ir. Ahmad Munawar, M.Sc selaku Ketua Tim Studi Perencanaan Sistem Angkutan Umum Massal Kota Yogyakarta.
Selain itu, kata Pak Munawar, tim Magister Sistem dan Teknik Transportasi UGM bersama Dinas Perhubungan Kota, Komisi C DPRD Kota Yogyakarta, dan Dinas Perhubungan propinsi DIY telah melakukan studi banding di dua daerah, yaitu ke Jakarta dan Batam.
“Di Jakarta kita telah melakukan studi banding dengan Badan Layanan Umum Trans Jakarta, yang telah merealisasikan trayek-trayek Trans Jakarta Busway. Sementara, di Batam dengan Dinas Perhubungan Kota Batam, yang sedang melaksanakan pilot project bus dengan sistem Buy the Service,†jelas Ketua Tim Studi Improving Bus Ticketing System In Yogyakarta Province.
Realisasi bus patas, kata Pak Munawar, telah dibahas bertahun-tahun di DIY. Dari pembahasan tersebut, nampaknya akan terealisisr di tahun 2007 ini.
“Dukungan terus mengalir guna merealisasikan bus patas ini,†tandas dosen FT Sipil UGM.
Ditambahkannya, pemerintah kota Yogyakarta melalui Dinas Perhubungan Kota turut mendukung rencana pemerintah provinsi DIY ini. Dukungan diwujudkan dengan melakukan dua kajian bersama Magister Sistem dan Teknik Trasnsportasi UGM dan Teknik Sipil UGM di tahun 2006.
“Kerjasama ini meliputi Studi Perencanaan Sistem Angkutan Umum Massal Yogyakarta dan Studi Persiapan Operasionalisasi Angkutan umum Massal Kota Yogyakarta. Selain itu, telah dibicarakan mengenai sharing antara pemerintah provinsi dan pemerintah kota Yogyakarta tentang pelaksanaan Bus Patas ini. Lebih dari itu, bantuan datang pula dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat dan Departemen Perhubungan. Bahkan, Dirjen Perhubungan Darat, Ir. Iskandar Abubakar, M.Sc telah menyetujui pemberian bantuan sepuluh buah bus perkotaan melalui pemerintah Kota Yogyakarta guna realisasi program ini,†tambah dosen FT Sipil UGM.
Meski masih menungggu persetujuan DPRD, harapan beroperasinya bus patas ini sebagaimana dalam anggaran tahun 2007, nampaknya akan disetujui. Bagaimanapun anggaran tersebut sesungguhnya telah disetujui di tahun 2006.
“Namun tertunda karena musibah gempa bumi di DIY. Kini, sosialisasi telah dilaksanakan mengenai rencana Bus Patas ini. Pada tangggal 29-30 Desember 2006 lalu di Kantor Wali Kota Yogyakarta. Bahkan siswa-siswa sekolah dan masyarakat. Menanggapi dengan penuh antusias dan menunggu-nunggu terealisirnya rencana tersebut,†ujar Guru Besar Transportasi UGM. (Humas UGM)