UGM kembali menerjunkan para mahasiswanya untuk melaksanakan program KKN-PPM UGM Periode 3 Tahun 2020 pada Jumat (9/10). Prosesi penerjunan ini digelar oleh Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat (DPkM) UGM secara daring melalui platform Zoom dan disiarkan secara langsung oleh saluran Youtube kknugm.yogyakarta.
Prof. Ir. Irfan Dwidya Prijambada, M.Eng., Ph.D., Direktur Pengabdian kepada Masyarakat UGM, melaporkan bahwa pelaksanaan KKN periode ini diikuti oleh 256 mahasiswa yang berasal dari 16 fakultas di UGM. Ia menyebut bahwa mereka terbagi ke dalam 11 unit dan diterjunkan ke 5 provinsi, yakni Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, dan Jawa Timur.
“Unit terbanyak akan berada di Yogyakarta dengan 7 unit, yang terbagi di Kabupaten Sleman 6 unit dan Kota Yogyakarta 1 unit. Sementara untuk provinsi lainnya masing-masing satu unit,” ujarnya.
Irfan menjelaskan sebelum diterjunkan hari ini, para mahasiswa peserta KKN telah dibekali dengan berbagai materi. Hal itu baik berupa materi administrasi KKN oleh DPkM maupun materi pilihan sesuai minat. Pembekalan sesuai minat tersebut utamanya dimotori oleh teman-teman KAGAMA alumni Fakultas Psikologi UGM dengan materi menjadi agent of change dalam rangka menyosialisasikan kebiasaan baru dalam new normal.
Irfan menyampaikan bahwa kegiatan lapangan KKN periode ini akan dimulai pada 12 Oktober mendatang dan berakhir pada 30 November nanti. “Saya berpesan agar para mahasiswa peserta KKN dapat menjunjung nama almamater UGM dengan dedikasi dan prestasi kerja tinggi. Keberhasilan KKN yang selama ini terdengar di seluruh Indonesia merupakan salah satu kebanggaan tersendiri bagi keluarga besar UGM,” ungkapnya.
Sementara itu, drg. Ika Dewi Ana, M.Kes., Ph.D., Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UGM, juga turut berpesan agar para mahasiswa KKN dapat menjaga diri dan kesehatan selama pelaksanaan nanti.
“Menjaga diri bisa berarti banyak hal, baik dari tutur kata, perjalanan ide, maupun tingkah laku. Mahasiswa sebagai seorang penuntut ilmu penting mengerti bagaimana untuk taat. Hal itu yakni me-ngenol-kan diri kita sehingga ilmu lebih mudah masuk. Ilmu yang saya maksud bukanlah yang biasa kita terima di kelas-kelas perkuliahan, melainkan yang dirasakan dari pengalaman kehidupan sehari-hari. Ketika KKN nanti, kalian akan belajar dari orang-orang yang kalian jumpai, dari situasi, dari guru, dari DPL, dan dari seluruh proses yang berlangsung selama KKN ini,” terangnya.
Oleh karena itu, Ika menyebut kesabaran dan keikhlasan akan menjadi penting ketika para mahasiswa melaksanakan program-program KKN di masyarakat. Menurutnya, hal itu tetap akan berharga sekalipun tidak bisa bertemu langsung, bahkan benar-benar daring akibat pandemi ini.
Ika juga berdoa agar apa yang diharapkan dengan pelaksanaan KKN ini akan tercapai. Para mahasiswa KKN dapat belajar sesuatu dan mendapat ilmu yang bermanfaat bagi kehidupan selanjutnya di masyarakat. “Kami bangga karena kalian telah menjadi bagian dari UGM untuk menyumbangkan pikiran dan hati untuk masyarakat Indonesia. Selamat ber-KKN dan semoga dapat bertemu kembali di kampus dengan ilmu barunya dan kondisi yang sehat,” pungkasnya.
Penulis: Hakam