Dikatakan Ni Wayan Sri Suprapti SE MSi, bahwa format, struktur maupun isi pesan yang dirancang pada produk-produk barang konsumsi, selain memberikan pengetahuan pasar yang lengkap, juga harus mampu membangkitkan kekuatan remaja guna mempengaruhi keputusan untuk membeli.
Strategi pemasaran yang dikembangkan, kata Ni Wayan, misalnya, dengan memberikan informasi yang benar tentang manfaat produk dan aspek ekonomisnya terkait kualitas dan harga serta fitur atau atribut yang menjadi keunggulan produk. “Fitur-fitur produk tersebut, terutama untuk produk yang penggunaannya bisa dilihat orang lain, sebaiknya dirancang sedemikian rupa sehingga bisa menunjukkan identitas pemakainya. Hal ini, tentu tidak terlepas dari karakteristik remaja yang berada dalam masa transisi menuju kedewasaan dan sedang mencari identitas diri,†ujar Ni Wayan Suprapti.
Dosen pada Fakultas Ekonomi Universitas Udaya Denpasar menyampaikan hal tersebut, saat ujian doktor di Sekolah Pascasarjana UGM, Jum’at, (19/1).
Dalam desertasi berjudul “Pengaruh Relatif Remaja Dalam Keputusan Pembelian Keluarga: Pendekatan Teori Sosialisasi Konsumen dan Teori Kekuatan Sosialâ€, lebih lanjut, Ni Wayan mengungkapkan, ditingkat mikro diperlukan peran strategis pengambil kebijakan publik guna merancang strategi komunikasi di media massa yang ditujukan bagi remaja. Sosok atau model yang digunakan untuk menyampaikan pesan hendaknya dekat dengan sosok remaja, sehingga terkesan efektif dan tidak menggurui.
Keefektifan televisi dalam menyampaikan pesan, kata dia, sangat membantu dalam proses sosialisasi. Meski begitu, dampak suatu pesan harus dipertimbangkan secara matang, baik dari sisi manfaat maupun sisi konsekuensinya.
“Seringkali terjadi, tujuan utama menyampaikan pesan adalah untuk mencegah atau menanggulangi terjadinya suatu perilaku tertentu, justru yang diadopsi sisi negatifnya. Misalnya, pesan untuk mencegah penyakit seksual menular yang disertai informasi ATM kondom, justru menjadikan remaja ingin tahu dan bahkan kemungkinan mencobanya. Oleh karena itu, bagi pemasar sosial harus bijak menggunakan strategi segmentasi yang tepat, sehingga target bidik merupakan orang-orang yang betul-betul konsumen yang sangat membutuhkan produk-produk tersebut,†tandas Wakil Ketua Bidang Akademik Program Magister Manajemen Universitas Udayana 1998-2000.
Setelah mempertahankan desertasinya, Istri Nyoman Suartha, ibu dua putra ini, dinyatakan lulus dengan predikat cumlaude, sekaligus menerima gelar doktor Bidang Ilmu Ekonomi Manajemen dari UGM. Bertindak selaku promotor Prof Dr Basu Swastha Dharmestha MBA dan ko-promotor Dr T Hani Handoko MBA serta Dr BM Purwanto MBA. (Humas UGM).