Sebanyak 30 orang peneliti dari berbagai Fakultas dan Pusat Studi di lingkungan Universitas Gadjah Mada pada tahun 2007 ini telah berhasil memperoleh dana riset dari Kementerian Negara Riset dan Teknologi RI (KNRT). Dana sejumlah 4,5 Milyar rupiah tersebut merupakan dana riset yang berasal dari Program Insentif yang dikelola oleh KNRT yang selama ini lebih dikenal dengan Program Riset Unggulan Terpadu (RUT). Program Insentif adalah Program Unggulan bagi para peneliti di Indonesia yang diluncurkan sebagai realisasi kebijakan KNRT yang diwujudkan dalam 5 program, yaitu (1) Insentif Riset Dasar, (2) Insentif Riset Terapan, (3) Insentif Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi, (4) Insentif Percepatan Difusi dan Penambahan Iptek dan (5) Program Riset Unggulan Strategis Nasional. Dengan dana 4,8 M tersebut berarti UGM berhasil memperoleh dana riset dalam Program Insentif terbanyak diantara perguruan-perguruan Tinggi Negeri lainnya di Indonesia, sekaligus mengokohkan diri UGM sebagai Universitas Riset. Hal tersebut diungkapkan oleh Dr. Bambang Setiadi, Deputi Menteri Negara Ristek RI Bidang RIPTEK dalam acara Penjelasan Kontrak Penelitian Program Insentif dan Sosialisasi Program Indonesia, Go Open Source (IGOS) di Ruang Sidang Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Gedung Pusat UGM pada hari Jumat, 19 Januari 2007.
Dalam penjelasannya, Dr. Bambang Setiadi yang mewakili Menristek menyampaikan bahwa Program Insentif ini diluncurkan dengan agar orientasi kebijakan pengembangan riset di indonesia lebih mengarah pada pencapaian rencana pembangunan jangka menengah bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), yang sejalan dengan bidang fokusnya: (1) ketahanan pangan, (2) sumber energi terbarukan, (3) teknologi Informasi dan komunikasi, ((4) teknologi dan manajemen transportasi, (5) teknologi kesehatan dan obat-obatan, (6) teknologi pertahanan dan keamanan, semuanya mengacu pada Agenda Riset nasional 2006 – 2009. Lebih lanjut dikatakan, bahwa sejalan dengan kebijakan strategi nasional iptek, arah kebijakan dalam peningkatan iptek ditujukan untuk (a) meningkatkan prioritas penelitian, pengembangan dan rekayasa iptek yang berorientasi pada permintaan dan kebutuhan masyarakat dan dunia usaha dengan roadmap yang jelas, (b) meningkatkan kapasitas dan kapabilitas iptek dengan memperkuat kelembagaan, sumber daya dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat untuk mendorong perkuatan struktur industri, dan (e) menanamkan serta menumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa. Selanjutnya ditambahkan, bahwa pembangunan iptek sebagai bagian integral dari pembangunan nasional harus ditujukan untuk menjadi landasan ketahanan ekonomi nasional dan harus ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan. Untuk itu, pembangunan iptekpun harus tetap tanggap dalam menghadapi perubahan global dan dalam menghadapi munculnya tatanan baru kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, peran pemerintah dalam pembangunan iptek juga tidak terlepas dari tuntutan perubahan tersebut.
Hadir dalam acara tersebut adalah Ketua LPPM UGM, para Direktur di UGM, Kepala PPTIK UGM, Kepala-kepala Bidang LPPM UGM, para peneliti dan anggota peneliti penerima Hibah Program Insentif dari UGM dan Perguruan-perguruan Tinggi lainnya di Yogyakarta seperti UNY, UII, UAD serta salah satu perusahaan penerima program insentif yaitu, PT Mulia Medika Farma. Dalam sambutannya Ketua LPPM UGM, Prof. Dr.-Tech. Ir Danang Parikesit, MSc., mengucapkan selamat atas prestasi para peneliti UGM ini. Selanjutnya disampaikan bahwa UGM dalam upaya mewujudkan cita-cita menjadi universitas yang kuat di bidang penelitian, memerlukan dukungan dan partisipasi dari seluruh sivitas academika. Visi UGM sebagai “Research University” telah memacu para peneliti semakin meningkatkan kinerja penelitian yang diantaranya telah berhasil menerima beberapa hibah riset dari Program Insentif dari KNRT tersebut. Kinerja penelitian yang dari tahun ke tahun semakin meningkat ini telah memacu pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni di UGM yang dapat menjadi sumber energi bagi proses pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat di UGM. Perubahan paradigma dari universitas pendidikan menjadi universitas riset tidak hanya memerlukan tantangan dalam pengelolaan universitas dan staf pengajarnya, tetapi juga memberikan perubahan yang signifikan dalam internal universitas. Kebijakan penelitian difokuskan pada peningkatan mutu penelitian, perluasan jaringan kerjasama dan kapasistas dalam riset kolaboratif. UGM telah mempromosikan program riset multidisipliner dengan memberikan dukungan bagi terbentuknya klaster-klaster riset (Sainstek, Kesehatan kedokteran, Agro dan Sosial humaniora) dan pemberian insentif/bantuan dana kegiatan penelitian multidispliner. Segala upaya yang telah dibangun tersebut merupakan hal yang penting sebagai dasar menuju universitas riset. Sudah seharusnya program-program tersebut dilaksanakan secara berkelanjutan dan universitas memberikan komitmennya dalam mempercepat kapasitas dan kemampuan riset. Dari sisi sumber daya manusia, UGM secara aktif mendorong para penelitinya terlibat aktif dalam pemasaran program-program riset bagi para peneliti dan bagi partner, pengguna jasa/layanan atau donor.
Terkait dengan upaya meningkatkan kemampuan staf pengajar dan peneliti untuk melakukan kegiatan penelitian yang berkualitas, tahun 2007 ini LPPM UGM telah menetapkan berbagai program peningkatan mutu dan pengelolaan penelitian. Untuk meningkatkan kemampuan staf pengajar dan peneliti UGM berbicara di forum internasional, akan terus dilaksanakan program pelatihan dan pendampingan penulisan jurnal internasional, pemberian insentif dana penulisan dan presentasi jurnal internasional yang bersifat kompetitif. UGM juga terus berupaya memasarkan hasil-hasil penelitiannya melalui kegiatan Roadshow ke perusahaan, industri dan pemerintah daerah di berbagai daerah di Indonesia dan kegiatan UGM Research Week untuk memberi kesempatan bagi para peneliti di UGM, pemerintah, industri dan masyarakat untuk berinteraksi melalui media yang terencana, terprogram dan terjadwal mengenai kegiatan riset dan pengabdian kepada masyarakat.Sekretaris LPPM UGM, Dr. R. Wisnu Nurcahyo