Pertama kali mengikuti Virtual KTA Worldwide Poomsae and Para-Poomsae Championship 2020, UKM Taekwondo UGM sabet juara umum 3. Pada kejuaraan ini UKM Taekwondo UGM berhasil menyabet 4 emas dan 1 perak melalui atlit Rozaan Faros Al Ihsan (Sekolah Vokasi 2019), Wieke Wahyu C (Fakultas Kehutanan 2017), Iman Kahfi Aliza (Fakultas Teknik 2019), Tasya Puteri Kumala M (Fakultas Pertanian 2018) dan 1 perak oleh Fikrul Fanani (Fakultas Teknik 2018).
“Dari raihan perolehan medali, UKM Taekwondo UGM dinyatakan menyabet gelar Juara Umum III pada kejuaraan ini,”ujar Iman Kahfi Aliza, di Kampus UGM, Rabu (21/10).
Kahfi Aliza menjelaskan Virtual KTA Worldwide Poomsae and Para-Poomsae Championship 2020 merupakan kejuaraan Taekwondo tingkat Internasional yang diadakan oleh Harrogate K.R Ali Taekwondo Academy. Kejuaraan ini dilaksanakan pada tanggal 2-4 Oktober 2020 secara Online melalui Youtube.
Kejuaraan ini diikuti oleh 566 dari 60 negara, salah satunya Indonesia yaitu UKM Taekwondo UGM. Kejuaraan Taekwondo tingkat internasional ini cukup bergengsi, sebab diikuti atlet-atlet nasional dari berbagai negara.
“UKM Taekwondo UGM baru pertama kalinya mengikuti kejuaraan ini dan langsung menyabet sebagai juara umum 3, sementara untuk kelas yang dipertandingkan lebih dari 100 kelas,” katanya.
Partisipasi UKM Taekwondo UGM mengikuti kejuaraan ini dalam rangka upaya peningkatan prestasi UKM dan pengembangan sumber daya atlet sebagai hasil program TC jangka panjang yang dilaksanakan UKM Taekwondo UGM. UKM Taekwondo UGM dalam kejuaraan menunjuk Muhammad Wafi dari Sekolah Vokasi angkatan 2018 sebagai manajer.
Aliza mengungkap untuk memperoleh capaian tersebut atlet-atlet UKM Taekwondo UGM melaksanakan Trainning Center yang cukup berat selama dua bulan di Stadion Pancasila UGM dengan menggunakan protokol kesehatan Covid-19. Trainning Center tersebut meliputi kegiatan fisik, mental,dan kompetensi pada kelas pertandingan yang diikuti.
Training tersebut dalam pendampingan dan arahan pelatih yang memiliki sertifikat khusus pada bidangnya. Dalam Trainning Center setiap atlet dituntut untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya untuk dilihat apakah mereka layak untuk mengikuti kejuaraan ini atau tidak.
“Atlet-atlet yang mendapat komando dan arahan dari Ananta Raid dan Dhea Maharani Bachtiar sangat bekerja keras untuk mempersiapkan kejuaraan ini,” ucapnya.
Aliza menjelaskan setelah program latihan yang cukup ketat maka para atlet Taekwondo UGM yang ditunjuk mewakili kejuaraan ini membuat rekaman video untuk bebagai kelas yang diikuti. Video direkam lalu diupload di youtube, setelah itu link youtube disalin dan dikirimkan melalui web kepada panitia pertandingan.
Meski bersyukur dengan raihan yang diperoleh, Aliza menuturkan bagaimanapun kesan pertandingan akan lebih seru jika pertandingan dilakukan secara langsung. Bertanding langsung, menurutnya, mental sungguh diuji apalagi saat memasuki lapangan sendiri berhadapan dengan 5 juri dan dikelilingi banyak orang dari berbagai negara.
“Untuk kali ini, sangat berbeda sekali karena pandemi Covid-19 maka cukup dengan video dengan durasi kurang lebih 2 menit. Dengan bertanding langsung, asyiknya kita juga bisa bertandang ke negara penyelenggara dan benar-benar bisa merasakan suasana pertandingan internasional,” imbuhnya.
Penulis : Agung Nugroho