Sebanyak 20 perwakilan dari Yogyakarta dan Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) lolos seleksi untuk mengikuti Youth Leadership Indonesian Program (YLIP) atau Program Kepemimpinan Remaja Indonesia. 16 remaja dan 4 orang dewasa dari Yogyakarta dan Nangroe aceh Darussalam tersebut, akan mengikuti program yang diselenggarakan Florida International University (FIU) bekerjasama dengan American Corner Perpustakaan UGM dan CCDE Aceh.
Menurut penuturan Ketua Seksi American Corner Perpustakaan UGM Nur Cahyati, pendaftaran dan seleksi telah dilaksanakan pada tanggal 15 November 2006 s.d 9 Januari 2007. Mereka yang lolos seleksi, akan berada di Miami, Florida selama 1 bulan dari tanggal 15 Juni s.d 15 Juli 2007.
“Mereka akan saling bertukar pikiran dan mempelajari kepemimpinan remaja dalam kaitannya dengan pengembangan masyarakat,†ujar Nur Cahyati, Rabu, (24/1), di kantornya American Corner Perpustakaan UGM.
Adapun peserta kelompok dewasa yang lolos seleksi adalah Dyna Herlina Suwarto (Rumah Sinema), Merediam Alam (Jurnal Sagasitas), Najib Kailani (LKiS-Coret Coomunity) dan Tabrani Yunis (CCDE Banda Aceh). Sementara, kelompok remaja dari Yogyakarta, antara lain Nendra Primonik Sekar (SMAN 8), Yustia Ekarini Mayangsari (SMAN 6), Maulina Hardiyanti (MA Sunan Pandanaran), LK Hawaila Rai Ginadea (SMAN 8), Maulana Ishsan (SMAN 1), Kharisma Creativani F (SMKN 3 Bantul), Melinda Paramitha K Dewi (SMAN 2), Ireta Shelma Kasanti (SMAN 1), Y Dandy Cahyo Wicaksono (SMA Kolese De Britto), Jafits Al Fajri Nur Rafsanjani (SMAN 9), Ferry Adhi Wibowo (SMAN 3), Aufannuha Ihsani (MA Ali Maksum). Dari NAD Siti Maisarah (SMAN 2 Modal Bangsa), Afriyani Khusna (SMAN 4), Haris Rahmat Pratama (SMAN 10 Fajar Harapan) dan Thariqul Fatah (SMA 4).
Ditambahkan, Kepala Perpustakaan UGM Drs Ida Fajar Priyanto MA, bahwa program YLIP adalah program untuk membekali para pemuda dengan keahlian-keahlian agar secara efektif dapat menjalankan program-program pengembangan masyarakat. Yaitu program dengan fokus utama kemampuan menyelesaikan resolusi konflik dan bekerja dalam kemajemukan masyarakat.
Program ini, kata Ida Fajar, menyoroti berbagai situasi di mana keahlian-keahlian dapat digunakan dengan fokus utama lingkungan, pelayanan kesejahteraan sosial, hukum atau pemerintahan. Para peserta akan bertemu dengan kelompok pemuda lokal yang berbeda-beda, yaitu Haiti-Kristen Amerika, Mexico-Kristen Amerika, Muslim Amerika, Yahudi Amerika dan lain sebagainya.
“Peserta akan melakukan aktivitas, dari membersihkan pantai sampai membuat karya seni. Fokus dari seluruh aktivitas program kepemimpinan ini adalah menyelesaikan konflik dan ketidakadilan terkait dengan ras, etnik, kelas dan perbedaan agama dalam masyarakat. Yaitu, dengan berbagi bersama dengan metode terkini untuk mengurangi masalah yang sulit tersebut, sehingga akan membawa manfaat bagi pemuda Indonesia,†tukas Ida Fajar. (Humas UGM)