KKN-PPM UGM Periode 3 untuk tahun 2020 kembali menerjunkan mahasiswa untuk mengabdi pada masyarakat dengan tema “Pemulihan Dampak Pandemi Covid-19” sejak Senin (12/10) lalu. Kali ini, KKN dilaksanakan dengan metode kombinasi daring dan luring dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Mahasiswa juga diharapkan dapat menjadi agent of change dalam membantu perubahan perilaku menuju masyarakat siaga Covid-19.
Bergerak dari tujuan tersebut, unit YO288 yang merupakan kumpulan dari mahasiswa berdomisili di Kota Yogyakarta dan berada pada wilayah kerja Kecamatan Kraton, mencoba berinovasi untuk melakukan pendekatan sosialisasi protokol kesehatan dengan kearifan lokal yaitu “Odong-odong Covid”. Odong-odong adalah sebuah kendaraan berbentuk seperti mobil yang dapat ditumpangi oleh 4-6 orang yang berjalan dengan cara dikayuh bersama penumpangnya dan dilengkapi speaker untuk memutar lagu-lagu.
Biasanya masyarakat berduyun-duyun pergi ke Alun-alun Kidul (Alkid) Jogja untuk mencoba kendaraan unik ini. Odong-odong telah menjadi ikon penting dan dapat dimanfaatkan untuk sosialisasi karena mudah dikenali. Melalui kendaraan ini, tim sosialisasi mampu mencakup tempat-tempat publik dan masuk di antara masyarakat dengan mudah.
Koormanit YO288, Alif Indira, mengatakan mahasiswa KKN juga menambahkan maskot dari permainan yang sedang viral berupa badut “Among us”. Permainan ini memiliki tujuan untuk menemukan pembunuh di antara orang-orang yang berada pada satu ruang permainan yang sama, sambil mengerjakan tugas masing-masing. Proses tuduh menuduh dan perdebatan panas sering terjadi. Hal tersebut selayaknya suasana di tengah Covid yang hangat akan perdebatan antar informasi yang diterima masyarakat.
“Melalui badut ini diharapkan mampu membantu menangkal mispersepsi yang berada di tengah khalayak sembari menyosialisasikan protokol 3M,”kata Indira, Selasa (27/10).
Kegiatan ini pertama kali dilaksanakan pada Sabtu minggu lalu (24/10) dengan jalur sekitar Kelurahan Panembahan dan Alkid. Sejauh ini program ini telah mendapatkan respons baik dari masyarakat. Pembawaan yang luwes melalui pendekatan dengan kearifan lokal membuat masyarakat semangat menanti keberadaan odong-odong di wilayah mereka.
Menurut Indira program ini didukung oleh aparat setempat, antara lain Puskesmas Kraton, Polsek Kraton, dan Koramil 0819/03 Kraton. Odong-odong Covid akan rutin dilaksanakan setiap seminggu sekali untuk menegakkan protokol Covid di sekitar Kecamatan Kraton yang menjadi wilayah rentan karena banyaknya wisatawan hadir kembali ke Kota Jogja di akhir tahun ini.
Penulis:Hakam
Foto: KKN YO288