Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Brubuh di Kabupaten Ngawi yang menjadi salah satu lokasi pelaksanaan KKN-PPM UGM Periode Juni-Agustus 2020 berhasil memenangkan BUMDes Award ITS 2020 dari Pemda Ngawi sebagai juara pertama kategori Good Corporate Governance.
Di desa ini, Tim KKN-PPM UGM turut berperan dalam mengembangkan sektor pariwisata melalui sejumlah program yang dilaksanakan secara daring, mulai dari pelatihan bahasa Inggris hingga penyusunan profil desa wisata.
“Desa wisara Brubuh baru diresmikan pada pertengahan 2019 silam. Ketika kami datang di tahun 2020 ini, kami mengisi beberapa kekosongan, salah satunya melatih pemandu berbahasa Inggris karena turis asing sudah mulai datang,” ucap Atus Syahbudin S.Hut., M.Agr., Ph.D. selaku Dosen Pembimbing Lapangan.
Atus menerangkan, di Desa Brubuh terdapat sejumlah aktor lokal yang mendorong pengembangan desa wisata, salah satunya Sekretaris Desa Brubuh yang juga merupakan alumni Program Studi S2 Biologi UGM, Shinta Candra Dewi.
Keberadaan aktor lokal ini menurutnya menjadi salah satu faktor yang menyebabkan Desa Wisata Brubuh mampu berkembang dalam waktu yang relatif singkat.
Pelaksanaan kegiatan KKN-PPM UGM di desa ini, terangnya, bertujuan untuk melengkapi upaya-upaya yang telah dilakukan warga dengan sejumlah pengembangan lanjut.
Program yang dikerjakan oleh mahasiswa di antaranya pembaharuan laman desa, pelatihan administrator laman, penyusunan buku profil desa dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, promosi potensi wisata, serta distribusi buku pemandu wisata.
“Kami mendukung mereka di sektor wisata. Kami meyakini apa yang kami siapkan secara daring cukup membantu mereka, khususnya dalam hal good corporate governance dari segi kesiapan dokumen pariwisata dan lainnya,” paparnya.
Atus memimpin unit KKN-PPM UGM untuk melaksanakan kegiatan KKN-PPM di dua desa, yaitu Desa Brubuh dan Desa Jaten, Kecamatan Jogorogo, Kabupaten Ngawi. Kecamatan Jogorogo sendiri merupakan bagian dari wilayah Kenebejo yang berada di lereng utara Gunung Lawu, yang meliputi empat kecamatan, yakni Kendal, Sine, Ngrambe, dan Jogorogo.
Selain sebagai destinasi wisata andalan Ngawi, Kenebejo berfungsi sebagai wilayah perlindungan serta pelestarian keanekaragaman hayati dan sumber mata air.
“Saya mengatakan kepada warga bahwa kegiatan KKN ini fungsinya untuk melestarikan flora dan fauna hutan pegunungan dengan cara menyejahterakan masyarakat. Dengan demikian masyarakat tidak perlu masuk ke hutan dan hutan bisa berkembang secara alami,” jelasnya.
Kegiatan KKN-PPM Desa Brubuh rencananya juga akan kembalil dilanjutkan di tahun mendatang, dengan sejumlah program tambahan, khususnya berkaitan dengan kegiatan promosi pariwisata.
Pengembangan wisata Desa Brubuh, ucap Atus, juga dapat dilakukan dengan mengeksplorasi potensi agrowisata dengan memperkaya produk tanaman lokal seperti obat-obatan herbal.
“Karena desa ini sudah bisa mengelola dari segi keuangan, kami akan fokus membantu promosinya. Pelatihan desa wisata secara profesional juga akan ditambahkan, salah satunya bisa dengan melihat pengalaman beberapa desa wisata di Yogyakarta yang telah sukses,” pungkasnya.
Penulis: Gloria