Institut Teknologi Kalimantan (ITK) berencana akan melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata bagi mahasiswa. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan mahasiswa menjelang akhir masa studi ini nantinya akan mengadopsi kegiatan KKN PPM UGM. Hal itu dikemukakan oleh Andi Idhil Ismail, Ph.D selaku Kepala Program Studi Teknik Mesin ITK dalam kunjungan ke lokasi kegiatan KKN PPM UGM Unit YO-228 di Kampung Sayur Naga Asri, Kadipaten Kidul, Kraton, Yogyakarta, Selasa (24/11).
Di sela kunjungannya, Andi Ismail mengatakan Institut Teknologi Kalimantan berencana melaksanakan KKN. Menurutnya, kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan UGM bisa dijadikan referensi dalam pelaksanaannya. “Saya kira KKN PPM UGM adalah contoh terbaik yang bisa kami pelajari,” ujar Andi.
Dalam kunjungan tersebut, Andi didampingi oleh Illa Rizianiza, ST., MT selaku dosen Teknik Mesin dan Penjamin Mutu ITK, serta Diniar Mungil Kurniawati, ST., MT. selaku Tim MBKM Prodi Teknik Mesin ITK. Turut hadir dalam acara kunjungan tersebut yakni Atik Priadi selaku Kepala Kampung Sayur Naga Asri, Dosen Pembimbing Lapangan KKN PPM UGM Dr. Rachmat A. Sriwijaya, S.T., M.T., D.Eng., IPM., ASEAN.Eng., dan sembilan mahasiswa UGM.
Rachmat A. Sriwijaya mengatakan kegiatan studi banding yang dihadiri perwakilan ITK ini menjadi sarana untuk saling berbagi pengalaman dan inovasi mengenai pelaksanaan KKN terutama saat masa pandemi. “UGM sebagai institusi yang menjunjung tinggi Tri Dharma Perguruan Tinggi bisa menjadi inspirator dan katalisator dalam pengabdian dan pengembangan masyarakat, terlebih dalam mewujudkan SDGs di Indonesia,” katanya.
KKN PPM yang dilaksanakan di masa pandemi ini menurut Rachmat Sriwijaya tidak mengurangi kualitas tema program kegiatan dimana setiap Tim KKN-PPM mengembangkan tema program inovasi untuk mewujudkan resiliensi masyarakat dalam hal kesehatan dan ekonomi.
Pada kegiatan KKN PPM di Kampung Sayur Naga Asri ini, katanya, mahasiswa KKN melakukan program pengembangan kampung sayur menjadi destinasi wisata agro di wilayah perkotaan. “Layaknya wisata Malioboro, namun di sini lebih ke bidang pertanian terutama sayuran,” katanya.
Penulis : Gusti Grehenson