Fakultas Biologi UGM menggelar acara Panen Bersama Kelengkeng Super Sleman (KSS) pada Kamis (28/1) di Dukuh Gejayan, Condongcatur, Depok, Sleman. Panen ini menutup rangkaian kegiatan Program Penelitian Pemandatan untuk Mitigasi dan Penanganan Pandemi Covid-19 yang telah diselenggarakan sejak Juli 2020 lalu.
Program yang dicanangkan oleh Fakultas Biologi UGM ini bertujuan untuk membantu kebutuhan keluarga selama pandemi Covid-19 dengan memanfaatkan lahan sempit di pekarangan rumah untuk dibudidayakan. Hasilnya tidak hanya kelengkeng saja, melainkan ada juga budi daya ternak lele, Pupuk Organik Cair (POC), dan penanaman labu susu. Mayoritas program dilaksanakan di Dusun Gejayan, kecuali budi daya labu susu yang dibudidayakan di Madurejo, Prambanan, Sleman.
“Ternak lele yang dikembangkan bersama ibu-ibu Kelompok Wanita Tani Dukuh Gejayan sudah di panen pada akhir tahun baru lalu. Sementara pengolahan sampah menjadi POC merupakan mandat dari universitas dan sudah selesai juga akhir tahun lalu. Lalu, untuk kini masih terus dikembangkan di daerah Prambanan sana,” ujar Prof. Budi S. Daryono, S. Si., M.Agr.Sc., Dekan Fakultas Biologi UGM sekaligus Ketua Tim Program tersebut dalam sambutannya.
Budi melanjutkan untuk KSS sendiri sudah dikembangkan sejak tahun 2015 lalu. Budi daya KSS telah dilakukan Fakultas Biologi UGM di berbagai daerah di DIY, seperti Gunungkidul dan Kulonprogo, termasuk salah satunya di Dusun Gejayan ini. Maka dari itu, panen ini bukanlah yang pertama kalinya dilakukan.
Meskipun program pemandatan ini telah usai, Budi menyatakan bahwa pihaknya masih bersedia untuk membantu membimbing warga. Hal itu seperti ternak lele, walaupun telah panen, awal tahun ini pihaknya membantu untuk menyebar benih baru dan kini kurang lebih telah berusia satu bulan.
“Sebagai apresiasi karena telah diterima di Dusun Gejayan, kami serahkan benih labu susu dan semangka golden untuk tanda terima kasih. Jika ada kesulitan untuk membudidayakannya, hubungi saja, nanti akan kami bimbing. Lalu, jika ada lahan baru yang ingin dimanfaatkan, silakan ajak kami kembali untuk berkerja sama. Siapa tahu Dusun Gejayan ini untuk ke depannya bisa menjadi destinasi Agro Wisata,” terangnya.
Hal itu disambut baik oleh Kepala Desa Condongcatur, Reno Candra Sangaji, S.IP. Ia menyebut sekarang ini tidak mudah untuk mencari orang yang istiqomah untuk memanfaatkan lahan. Namun, menurutnya, dengan bimbingan dari tim Fakultas Biologi UGM ini membuat hal itu bisa terjadi dan bahkan bisa berhasil hingga panen.
“Mewakili warga, saya ucapkan terima kasih kepada Fakultas Biologi UGM. Ini merupakan salah satu contoh kreasi kolaborasi yang positif. Oleh karenanya, saya harap program seperti ini bisa berlanjut ke depannya dan jika bisa malah diperkuat. Dengan demikian, Condongcatur pada umumnya, dan Padukuhan Gejayan pada khususnya, dapat semakin sejahtera,” pungkasnya.
Penulis: Hakam