Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM menyerahkan secara resmi kandang domba komunal di Desa Sriharjo, Imogiri, Bantul, Sabtu (30/1). Penyerahan kandang domba ini bagian dari upaya pendampingan Agro-Environmental Edu-Park Technology atau Taman Teknologi Pertanian) di Desa Sriharjo sejak tahun 2018, hasil kerja sama dengan Yanmar Environmental Sustainability Support Association (YESSA), Jepang.
Kegiatan serah terima kandang domba komunal seluas 8×6 meter persegi dari ketua pendamping, Prof. Lilik Soetiarso, kepada Ketua Kelompok Taruna Tani Hijaunya Cinta, Anton, di lokasi kandang komunal. Serah terima disaksikan langsung oleh perangkat desa, masyarakat setempat dan beberapa perwakilan pendamping dari Fakultas Teknologi Pertanian, Fakultas Peternakan dan Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan, UGM.
Prof. Ambar Pertiwiningrum salah satu anggota tim pendamping mengatakan pembangunan kandang domba komunal menjadi salah satu media pembelajaran di Taman Teknologi Pertanian Desa Sriharjo dan dapat meningkatkan ekonomi lokal masyarakat setempat secara berkelanjutan. “Harapannya kegiatan pendampingan ini ternak domba mampu meningkatkan ekonomi peternak,” katanya
Guru Besar Fakultas Peternakan UGM ini menambahkan kegiatan pendampingan dan pemberdayaan peternak ini dimulai dengan edukasi masyarakat tentang ternak domba, peternakan terintegrasi, dan pengolahan limbah yang dilakukan bersama peneliti Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan UGM sebagai pendamping. “Dilanjutkan pembangunan kandang domba komunal yang dilakukan gotong-royong Fakultas Teknologi Pertanian UGM dan swadaya masyarakat desa,” tuturnya.
Sementara Lilik Setiarso menuturkan kandang budi daya ternak domba yang nantinya akan diserahkan kepada Taruna Tani Desa Sriharjo. Ia mengharapkan kandang ternak ini bisa menunjang keberhasilan peternakan di daerah tersebut. Oleh karena itu, tim dari FTP UGM akan terus memberi pendampingan. “Pengetahuan yang mereka miliki dan teknologi yang diterapkan nantinya bisa memberi manfaat ke mereka,” pungkasnya.
Penulis : Gusti Grehenson