Yogya, KU
Bencana gempa bumi berkekuatan 7,9 SR di Provinsi Bengkulu pada Rabu (12/9) telah menimbulkan korban tewas dan luka-luka, bahkan jumlah korban diperkirakan akan meningkat. Sebagian korban kini sedang menjalani pengobatan di pusat perawatan kesehatan di lapangan. Pada hari Kamis (13/9) Fakultas Kedokteran UGM.-RS Sardjito telah memberangkatkan Tim Medis ke Bengkulu, guna melakukan bantuan kesehatan dan perawatan bagi korban yang kemungkinan semakin bertambah.
Tim terdiri sepuluh orang yaitu lima dokter dan lima perawat, dipimpin oleh dr Hendro Wartatmo, Sp.BD. Menurut rencana tim ini disebar ke beberapa titik lokasi bencana terparah di Bengkulu.
“Tim tersebut akan berada di Bengkulu selama dibutuhkan dan direncanakan pengiriman secara bergantian dengan fokus penanganan pada bidang kesehatan dan kegawat daruratan,†ungkap dr Hendro Wartatmo, Sp.BD kepada wartawan, Jumat (14/9) di Kampus UGM .
Menurut Hendro Wartatamo, keberangkatan tim medis di Bengkulu ini selain dalam kerangka wujud pengabdian FK UGM kepada masyarakat, juga dalam rangka meneliti pola respon masyarakat menghadapi bencana. Hal ini juga sesuai dengan kerangka penelitian yang saat ini sedang dipelajari oleh PMPK FK UGM, dalam mengembangkan suatu konsep regional response sebagai kontribusi pengembangan disaster manajemen tingkat nasional.
“Sampai saat ini Tim Bantuan Medis Fakultas Kedokteran UGM selain masih memberikan bantuan rehabilitasi untuk korban gempa di daerah Bantul, juga secara rutin sejak bencana Tsunami di Aceh 2004 masih mengirimkan tenaga dokter Ahli ke Rumah Sakit Cut Nyak Dien Meulaboh Aceh,†tegasnya.
Kegiatan pengiriman tim kesehatan ke Bengkulu ini, tambah Hendro dalam rangka pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat, juga sebagai pengalaman lapangan untuk bahan ajar mahasiswa Fakultas Kedokteran UGM. (Humas UGM)