Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) UGM memperingati Dies Natalis ke-73 yang jatuh pada Jumat (5/3). Puncak peringatan Dies Natalis diisi dengan Rapat Senat Terbuka yang digelar secara luring terbatas dan daring.
“Selamat Dies Natalis ke-73 FKG UGM. Semoga di usianya yang ke-73 tahun ini FKG makin maju dan jaya serta lebih berkontribusi bagi masyarakat, bangsa, dan negara,” ucap Rektor UGM dalam sambutannya.
Dalam kesempatan ini, Rektor memberikan apresiasi kepada para pendiri dan senior Fakultas Kedokteran Gigi, Senat, Dekan FKG beserta jajarannya, serta dosen dan tenaga kependidikan yang telah berjuang dan bekerja dengan tekun penuh dedikasi untuk memajukan FKG sehingga mencapai kemajuannya saat ini.
Pandemi COVID-19, terangnya, telah memberikan momentum besar terhadap praktik pembelajaran daring dan KKN daring, yang belum tentu dapat dilakukan secepat ini jika tanpa pandemi COVID-19, walaupun sudah tersedia teknologi dan regulasi tentang pembelajaran daring.
Yang harus dilakukan pasca pandemi COVID-19 nanti, imbuh Rektor, adalah melakukan pembelajaran campuran antara pembelajaran tatap muka di kelas dengan pembelajaran daring dengan komposisi yang tepat sehingga capaian pembelajaran dapat diperoleh secara optimal.
“Dalam pembelajaran daring banyak persoalan harus dihadapi agar pelaksanaan perkuliahan tidak hanya berfungsi untuk menstransfer ilmu pengetahuan atau karsa saja, tetapi dapat juga untuk penanaman nilai-nilai atau rasa, dan melatih keterampilan atau karya,” paparnya.
Senada dengan hal tersebut Dekan FKG UGM, Dr. drg. Ahmad Syaify, Sp.Perio(K), mengungkapkan bahwa pandemi memunculkan tantangan-tantangan baru yang harus dihadapi dunia kampus. Sejak ditetapkannya COVID-19 menjadi bencana nasional di Indonesia, kampus menjadi sepi. Tidak ada perkuliahan, praktikum serta proses pembimbingan secara tatap muka.
“Kurikulum program studi perlu disesuaikan, selanjutnya adanya ekosistem baru yang kondusif juga sangat diperlukan untuk merespons dampak pandemi di dunia pendidikan. Lompatan-lompatan inovasi perlu dihasilkan oleh perguruan tinggi guna merespons secara maksimal disrupsi yang terjadi,” jelasnya.
Melalui sinergi dan kolaborasi yang solid antara seluruh pemangku kepentingan, proses pembelajaran semester Genap 2019/2020 dan Gasal 2020/2021 dapat terlaksana dengan lancar di tengah pandemi COVID-19.
Situasi pandemi, ucapnya, bukanlah hal yang menyurutkan semangat untuk berprestasi. Terbukti di sepanjang tahun 2020 berbagai prestasi masih bisa diraih oleh sivitas FKG UGM.
Ia menambahkan, pengembangan Fakultas Kedokteran Gigi UGM ke depan harus dilakukan berdasarkan kaidah-kaidah akademik sebagai institusi pendidikan yang lepas dari berbagai macam kepentingan kelompok maupun pandangan politik.
Etika dan integritas akademik dalam menjalankan strategi serta proses dalam mewujudkan tercapainya pengembangan FKG UGM harus menjadi pemandu utama untuk mewujudkan Fakultas Kedokteran Gigi yang diakui reputasinya di dunia internasional, dengan tetap mengakar kuat pada budaya Indonesia. “Selain itu atmosfer keterbukaan, kebersamaan, sinergitas yang saling menguatkan akan menjadi modal utama untuk pengembangan Fakultas Kedokteran Gigi UGM,” ungkapnya.
Penulis: Gloria