Tim mahasiswa UGM Andeska berhasil meraih prestasi internasional dalam ajang Agriverse : Finding Solution for Future Sustainable Agriculture yang diselenggarakan International Association of Students in Agricultural and Related Sciences Local Committee Universitas Sebelas Maret. Dalam kompetisi internasional tersebut, Tim Andeska yang terdiri dari Maria Angela Putri Rahardja (Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian), Sinung Gilang Akbar P (Agribisnis) dan Wisnu Arif Budiman (Teknik Mesin) berhasil meraih juara 2 dan menyabet the best presentation.
Wisnu Arif Budiman mewakili tim menjelaskan kompetisi digelar dengan latar belakang perlunya meningkatkan kesadaran dan kontribusi mahasiswa pada sektor pertanian. Menurutnya, sektor pertanian pada saat ini banyak terdampak akibat climate change, penurunan luas lahan, beras yang mendominasi bahan pokok, dan masih lain-lain.
“Kompetisi sendiri mengusung tema Optimization of Human Development to Increase Food Resilience in New Normal Life with Sustainable Agriculture,” katanya di Kampus UGM, Selasa (23/3).
Adapun 5 sub tema yang ditawarkan dalam kompetisi ini, yaitu Smart Farming, Land Use, Agricultural Biothchnology, Food Diversification, dan Agricultural Product Supply Chain. Tim Andeska UGM dalam kompetisi ini mengangkat Sorghum tourist village based on agro edu tourism sebagai solusi dari sistem diversifikasi pangan di Indonesia yang sampai saat ini masih belum maksimal.
“Belum maksimal karena kurangnya equilibrium permintaan dan produksi yang ada di Indonesia,” ucapnya.
Dalam kompetisi ini, tim Andeska UGM menawarkan sistem berupa solusi pemenuhan kebutuhan warga dengan memaksimalkan pangan lokal di daerah masing-masing yang akan memengaruhi peningkatan ketersediaan pangan di tiap daerah. Dengan adanya sistem ini maka dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.
Dengan kemandirian di tiap daerah dan peningkatan ekonomi maka akses terhadap pangan juga bisa meningkat yang diikuti dengan kestabilan harga pangan pada pangan lokal yang sebelumnya tidak memiliki permintaan yang besar. Hal ini secara bersamaan akan menciptakan kondisi ketahanan pangan di Indonesia jika diterapkan pada pangan lokal lain selain sorghum.
“Kedepan kita berharap Indonesia mampu memaksimalkan potensi pangan lokal di tiap daerahnya terutama pangan lokal yang belum terfokuskan, seperti Sorghum sehingga konsumsi masyarakat tidak hanya tergantung pada beras saja dan meminimalkan kurangnya ketimpangan pangan di berbagai daerah di Indonesia,” jelasnya.
Tim Andeska UGM berhasil meraih pretasi setelah melewati 3 tahap seleksi. Yaitu pendaftaran awal sampai tanggal 20 Februari 2021, kemudian dilanjut dengan pengumuman top 5 pada 13 Maret 2021, dan presentasi tanggal 20 maret 2021.
“Yang pertama seleksi abstrak, yang kedua seleksi essai, yang ketiga tahap final dengan 5 tim teratas untuk mempresentasikan hasil karyanya di depan para juri,” terangnya.
Penulis : Agung Nugroho