Studium Generale bagi mahasiswa peserta Mata Kuliah Wajib Umum (MKWU) kembali digelar untuk semester kali ini. Kuliah umum yang mengambil tema “Membangun Karakter Pancasila di Era Pandemi Covid-19” kali ini digelar secara daring melalui platform Webex pada Sabtu (10/4) siang.
Dr. Arqom Kuswanjono, Dekan Fakultas Filsafat UGM, selaku penyelenggara MKWU menjelaskan tercatat peserta kuliah umum kemarin mencapai kurang lebih 5.000 peserta. Hal itu artinya mayoritas peserta MKWU yang total sebanyak 7.030 mahasiswa dari 15 fakultas di UGM mengikuti kuliah umum ini.
Arqom menjelaskan pemilihan tema dilatar belakangi konteks sekarang ini. Pandemi memberi banyak dampak terhadap berbagai bidang kehidupan masyarakat dalam berbangsa dan bernegara. Dalam konteks Indonesia, Pancasila sebagai pandangan hidup dan karakter bangsa menjadi sebuah pertanyaan apakah semakin melekat atau menurun di masyarakat.
“Sebenarnya era pandemi ini memberikan banyak pelajaran bagi kita. Tetapi beberapa kejadian masih ditemukan korupsi, kolusi, radikalisme, dan berbagai macam penyimpangan Pancasila lainnya,” terangnya.
Oleh karena itu, Arqom menyebut tema tersebut diangkat untuk kuliah umum kali ini. Hal itu juga berkaitan keberadaan MKWU sebagai media penanaman nilai-nilai Pancasila di kampus.
“Menanamkan karakter Pancasila menjadi penting, terutama di era pandemi,” ujarnya.
Hal tersebut disetujui oleh Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU, ASEAN Eng. Menurutnya, kemajemukan yang seharusnya menjadi keuntungan, ternyata juga menimbulkan tantangan seperti yang disebutkan Arqom tadi.
“Jika melihat kasus radikalisme yang terjadi belakangan ini, hal itu seharusnya tidak terjadi. Sebab, ketika kita merujuk dalam perumusan Pancasila serta konsensus lainnya, seperti UUD 1945, dahulu padahal lebih banyak diisi oleh orang Islam. Namun, mereka kala itu menghargai kemajemukan bangsa kita sehingga terciptalah Pancasila,” ungkapnya.
Untuk memperkuat pemahaman para mahasiswa, Panut menyebut baik UGM dan Dikti telah merumuskan regulasi tentang perkuliahan yang sesuai karakter Pancasila. Dari regulasi itulah MKWU diselenggarakan.
“Pancasila adalah dasar negara karena itu harus dijadikan sumber utama dan tolak ukur moral bangsa kita. Maka dari itu, harus diketahui, dipahami, diamalkan, diajarkan, dan diaktualisasi agar dapat diserap oleh adik-adik milenial sekarang ini. Kontekstualisasi Ideologi Pancasila harus kita hubungkan dengan kondisi faktual negara kita, termasuk pandemi sekarang ini. Dengan demikian, Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil, dan makmur itu akan benar-benar tercapai,” pungkasnya.
Untuk memaparkan tema tersebut, Studium Generale ini menghadirkan dua narasumber ahli. Mereka adalah Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D. (Dirjen Dikti Kemdikbud RI) dan Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Ph.D., SpOG(K) (Dekan FKKMK UGM). Sebagai moderator Prof. Drs. M. Mukhtasar Syamsuddin, M.Hum., Ph.D of Arts. (Sekretaris Senat Filsafat UGM/Dosen MKWU UGM).
Penulis: Hakam
Foto: Sindonews.com