Universitas Gadjah Mada melakukan penandatanganan kontrak pekerjaan Pembangunan Gedung Pusat Pengujian dan Pengembangan Inovasi (P3I) UGM. Selain itu, juga dilakukan penandatanganan Pengawasan Pembangunan Gedung P3I UGM.
Dengan disaksikan Kepala LPPT UGM, Prof. Yusril Yusuf, S.Si., M.Si., M.Eng, penandatanganan Kontrak Pekerjaan Pembangunan Gedung P3I dilakukan Pejabat Pembuat Perjanjian, Ari Widiyanto, SAP., dengan General Manager Departemen Gedung PT. Adhi Karya tbk, Yan Arianto, ST. Sedangkan penandatanganan Kontrak Pengawasan Pembangunan Gedung P3I dilakukan antara Pejabat Pembuat Perjanjian, Ari Widiyanto, SAP dan Direktur PT Puser Bumi Mekon, H. Moelyanto Widodo.
Kontrak Pekerjaan Pembangunan Gedung P3I UGM dan Kontrak Pengawasan Pembangunan Gedung P3I UGM berjangka waktu selama 17 bulan.
Kepala LPPT, Prof. Yusril Yusuf, S.Si., M.Si., M.Eng., mengatakan Universitas Gadjah Mada sebagai universitas terkemuka yang berperan di kancah nasional dan internasional sudah lama bercita-cita memiliki laboratorium kelas dunia. Soal keinginan memiliki laboratorium ini sudah menjadi komitmen dari pimpinan dengan membuat draft yang memang berskala dan terakreditasi internasional.
“Alhamdullilah dari proses cukup panjang dari perencanaan hingga pengadaan akhirnya juga selesai dan hari ini kita bersama-sama berkomitmen penandatanganan kontrak pembangunan gedung LPPT atau P3I”, katanya, Senin (19/4) sore.
Yusril mewakili UGM menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua tim yang sudah bekerja dan menyiapkan segala sesuatu sehingga proses perencanaan dan pengadaan bisa selesai. Ia sangat berharap kepada PT Adhi Karya dapat menyelesaikan pekerjaan ini sesuai yang telah direncanakan.
“Kepada bapak ibu dari tim pengawas kami juga berharap atas kerja samanya nanti sehingga gedung yang kita rencanakan menjadi laboratorium atau pusat pengujian berskala internasional dapat terwujud dengan baik,” ucapnya.
Kepala P2L, Arif Setiawan Budi Nugroho, ST., MT., Ph.D., menambahkan keinginan membangun Pusat Pengujian dan Pengembangan Inovasi bertaraf internasional ini sudah direncanakan sejak tahun 2019. Proses perjalanannya cukup panjang dari mulai perencanaan hingga hari proses menuju penandatanganan kontrak hari ini.
“Kalau melihat proses pengadaan ini cukup panjang, terutama teman-teman konsultan pengawas. Draft kontrak yang sudah ada di dalam tentunya tidak hanya sebagai pelengkap tapi benar-benar dibaca. Kontrak kita adalah wujud dari komitmen, komitmen bersama jadi seluruh stakeholder dalam satu pelaksanaan pekerjaan. Artinya dalam kontrak ini ada PT Adhi Karya dan PT Puser Bumi Mekon,” katanya.
Penulis : Agung Nugroho
Foto : Retno