Universitas Gadjah Mada mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Bantuan diberikan sebagai wujud kepedulian Universitas Gadjah Mada terhadap masyarakat NTT yang terdampak bencana alam banjir bandang beberapa waktu lalu.
Bantuan kemanusiaan untuk menolong masyarakat NTT yang terkena dampak bencana siklon tropis seroja disampaikan Direktur Direktorat Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada, Prof. Ir. Irfan Dwidya Prijambada, M.Eng., Ph.D., bersama tim dan diterima Sekretaris Daerah Provinsi NTT, Benediktus Polo Maing di Posko Tanggap Darurat Bencana Alam Siklon Tropis Seroja Provinsi NTT, Aula El Tari, Kamis (29/4).
“UGM siap terlibat dalam upaya untuk memulihkan kondisi kejiwaan atau trauma healing yang diakibatkan bencana serta model rumah cepat tanggap yang murah dan tahan gempa,” ujar Irfan.
Ia menambahkan UGM tidak akan diam dan akan terus mencari cara agar bisa membantu masyarakat NTT, khususnya masyarakat yang tinggal di Pulau Sabu. Pernyataan ini akan ditindaklanjuti dengan mengirimkan mahasiswa KKN UGM untuk membantu recovery di Pulau Sabu pada bulan Juli nanti.
“Dan kami juga telah menghubungi Politeknik Negeri Kupang untuk sama-sama membangun rumah contoh dan juga melakukan trauma healing pada hari Sabtu, 1 Mei nanti,” ungkapnya.
Irfan bersama tim UGM berharap kedatangannya bisa menginisiasi kerja sama dengan universitas-universitas di NTT. Kerja sama yang dibangun guna membantu pemerintah daerah dan masyarakat dalam rangka menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat akibat bencana siklon tropis seroja.
Sekda NTT, Ben Polo Maing, mengapresiasi dan berterima kasih kepada seluruh tim dari UGM yang sudah mengunjungi beberapa lokasi yang terkena dampak bencana siklon tropis seroja. Tim dari UGM telah mengunjungi Maumere, Larantuka dan menyeberang ke Adonara, sementara pada hari Jumat (30/4), tim UGM akan mengunjungi korban bencana siklon tropis Seroja yang ada di Sabu Raijua.
“Kami sangat mengapresiasi karena hal ini menunjukan pengabdian yang tulus kepada masyarakat,” kata Ben.
Bene Polo Maing berharap agar UGM dapat membantu Pemprov NTT dalam meningkatkan pemahaman masyarakat menghadapi bencana. Bagaimana memberikan pemahaman terhadap masyarakat untuk bisa melakukan upaya-upaya penyesuaian pasca bencana dan membuat desain bersama untuk kehidupan kedepannya.
Oleh karena itu, ia sangat berharap bahwa upaya-upaya yang dilakukan UGM bukan saja fokus pada soal recovery konstruksi tetapi bagaimana program KKN mahasiswa UGM yang akan dilaksanakan di bulan Juli nanti bisa mengajarkan kepada masyarakat terkait perilaku dan peringatan dini dalam menghadapi bencana.
“Dengan upaya semacam itu ke depannya, masyarakat diharapkan lebih siap dalam menghadapi bencana. Meskipun kita tentunya berharap bencana tidak akan datang lagi tetapi kita harus berpikir pada kondisi terburuk agar kita lebih siap,” ungkap Sekda Ben Polo Maing.
Dalam kesempatan ini, Dr. Ashar Saputra, ahli ketahanan bangunan dari Direktorat Pengabdian Kepada Masyarakat berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan Pdt. Merry Kolimon di Posko Tanggap Bencana Sinode GMIT. Keduanya siap memberikan pelatihan kepada jemaat GMIT dan memberikan pendampingan dalam pembangunan pastori serta gereja yang kuat dalam menghadapi bencana.
Penulis : Agung Nugroho