Bayu Panji Pangestu, alumnus Universitas Gadjah Mada Prodi Ilmu Hukum Angkatan 2011, terpilih menjadi delegasi Indonesia dalam Young South East Asean Leader Initiative (YSEALI) Good Governance and Civil Society 2021 dan berhasil meraih juara dalam Pitching Competition YSEALIGov.
YSEALI Good Governance and Civil Society 2021 merupakan workshop yang diselenggarakan pada bulan Maret 2021 lalu, disponsori oleh Departemen Luar Negeri Amerika Serikat dan didanai melalui Perjanjian Kerja Sama dengan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Kuala Lumpur kepada TechSoup Asia Pacific.
“Ysealigov bertujuan membangun kapasitas delegasi pemuda terpilih dari 10 negara ASEAN dan Timor-Leste yang bekerja pada isu-isu tata kelola pemerintahan dan masyarakat sipil di tingkat nasional dan internasional, antara lain pemimpin daerah, pegawai pemerintahan, aktivis NGO, penggerak komunitas, akademisi dan lainnya,” tutur Bayu, Senin (24/5).
Tema pembahasan YSEALI Good Governance and Civil Society 2021 terdiri dari public policy and governance, digital tools, open data tools, activism and engagement, role of civil society, dan role of media dengan bentuk pelaksanaan workshop meliputi sesi mentoring, webinar, breakout pleno, sesi masterclass, open marketplace consultation, mentoring yang berkaitan dengan tata kelola pemerintahan, inovasi digital pemerintah, dan masyarakat sipil. Para delegasi terpilih berkesempatan untuk berjejaring dan menerima bimbingan dari para pemimpin daerah dan para ahli dari berbagai sektor masyarakat sipil, pemerintah dan lembaga publik, serta industri swasta.
Selain itu, Bayu bersama tim yang berasal dari lintas negara yang terdiri dari Fira Tiyasning Tri Utari (Indonesia), Khairunisa binti Pungut (Brunei), Phantitra Phuphaphantakarn (Thailand), Visal Chourn (Kamboja), dan Yasmine Anisa Nuha (Indonesia) berhasil menjuarai Pitching Competition.
Kompetisi ini diperuntukan kepada seluruh delegasi YSEALI Good Governance and Civil Society. Tema kompetisi berkaitan dengan tata kelola kebijakan publik dan masyarakat sipil. Bayu bersama tim berhasil memenangkan pitching competition dengan tema Gender Responsive Budgeting dan memenangkan grant project sebesar US$ 2500 untuk pelaksanaan project tersebut.
“Project tahap awal yang dilaksanakan dalam kurun waktu April hingga Juni 2021 dimaksudkan untuk mewujudkan keikutsertaan perempuan dalam perencanaan dan penganggaran yang responsif gender serta berkontribusi secara aktif dalam agenda-agenda pembangunan,” terang Bayu.
Hal ini, terangnya juga sesuai dengan tujuan nomor 5 Suistainable Development Goals (SDGs) yaitu untuk mewujudkan kesetaraan gender dan memberdayakan semua perempuan dan anak perempuan. Project ini akan dilaksanakan melalui serangkaian acara workshop yang akan dilaksanakan di wilayah Sulawesi Tengah, internasional webinar dengan beberapa negara ASEAN mengenai pelaksanaan Gender Responsive Budgeting, dan sharing modul mengenai Budget Transparancy, Gender Responsive Budgeting, dan Anti Korupsi kepada NGO, Mahasiswa, komunitas-komunitas dan pemerintah daerah.
Penulis: Desy