Universitas Gadjah Mada dan University of Southampton menjalin kerja sama untuk memberi kesempatan bagi mahasiswa UGM memperoleh pengalaman studi dan tinggal di Inggris serta menjalani studi lanjut di UoS.
Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) secara daring antara kedua institusi, Selasa (8/6).
“Kita telah saling berkomunikasi dan berkolaborasi dari beberapa tahun lalu, setelah sekian lama akhirnya bisa diresmikan dengan perjanjian kerja sama ini,” ucap Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU, ASEAN Eng.
Panut mengungkapkan, perjanjian kerja sama ini akan memperkuat relasi kedua institusi yang disebut telah terjalin dengan baik. Kerja sama ini membuka berbagai kesempatan yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa UGM, terutama mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Hukum, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, serta Fakultas Teknis.
Keikutsertaan mahasiswa UGM dalam Undergraduate Study Abroad Programme di UoS dapat menjadi salah satu perwujudan dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang dicanangkan oleh pemerintah Indonesia.
“Ini alasan lain untuk bisa memiliki kolaborasi di masa mendatang,” imbuhnya.
Ia berharap, di masa mendatang ia dapat melihat lebih banyak mobilitas mahasiswa dan dosen UGM ke UoS serta mahasiswa dan dosen UoS ke UGM.
“Dalam waktu dekat kami ingin melihat lebih banyak mahasiswa UoS yang menjalankan studi di UGM,” kata Rektor.
Penandatanganan MoA antara UGM dan UoS dilakukan oleh Wakil Rektor UGM Bidang Kerja Sama dan Alumni, Prof. Paripurna, S.H., M.Hum., LL.M. dan Vice-President International University of Southampton, Prof. Jane Falkingham OBE.
Penandatanganan kerja sama ini diikuti juga oleh sejumlah pimpinan fakultas yang dalam acara ini berkesempatan untuk berdiskusi dengan perwakilan UoS.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden dan Vice-Chancellor UoS, Ir. Mark E. Smith CBE, mengungkapkan bahwa pandemi Covid-19 memberikan indikasi yang sangat kuat tentang betapa kuatnya dunia terkoneksi di Abad ke-21.
Salah satu tugas pendidikan tinggi, dalam hal ini adalah mempersiapkan para staf dan mahasiswa untuk dapat mengambil keuntungan dari konektivitas ini sekaligus memahami tanggung jawab dan kemungkinan-kemungkinan yang ada.
Ia berharap kerja sama ini juga dapat membuka kesempatan bagi para staf dan mahasiswa di Inggris untuk belajar tentang Indonesia dan terlibat dalam aktivitas kolaboratif di masa mendatang.
“Saya yakin kerja sama ini akan menghasilkan hal-hal yang nyata dan bermanfaat,” ucapnya.
Penulis: Gloria