Siapa yang tak kenal nasi goreng? Makanan ini menjadi salah satu kuliner unggulan nusantara yang banyak disukai semua kalangan. Namun, siapa sangka ada beragam nasi goreng yang bisa ditemui di Indonesia. Ada ratusan jenis nasi goreng yang tersebar di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan oleh pakar kuliner nusantara dari Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM, Dr. Dwi Larasatie Nur Fibri, S.T.P., M.Sc. Ia menyebutkan nasi goreng merupakan makanan yang unik dan spesial karena banyak sekali ragamnya.
“Setidaknya ada 104 jenis nasi goreng tersebar di Indonesia yang terdiri dari 36 jenis nasi goreng yang dapat ditelusuri asal usulnya dan 59 lainnya merupakan jenis nasi goreng pengembangan yang tidak bisa ditelusur daerah asalnya,” paparnya dalam acara bedah buku berjudul Nasi Goreng Indonesia, Cita Rasa Mendunia yang digelar secara daring, Kamis (15/7) dalam rangkaian agenda Dies Natalis ke-58 FTP UGM.
Dosen Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian ini menyampaikan bahwa nasi goreng merupakan salah satu kuliner unggulan Indonesia selain sate, soto, rendang, dan gado-gado yang bisa dinikmati berbagai kalangan. Nasi goreng ini memiliki cita rasa mendunia karena rasanya dapat diterima secara global.
Banyaknya jenis nasi goreng menjadikan keunikan tersendiri. Sebab, mendorong rasa keingintahuan untuk mencoba jenis ragam lainnya.
“Sesuatu yang banyak ragamnya akan unik karena membuat orang semakin penasaran dan tertarik untuk mencoba ragam lainnya,” tuturnya.
Dwi mengatakan nasi goreng juga menjadi jawaban bagi masyarakat untuk mengolah nasi sisa menjadi makanan bercita rasa.
“Masyarakat yang punya masalah dengan stok nasi yang sering tidak habis dan menjadi sesuatu yang tersisa maka nasi goreng ini jadi jawaban mengolah nasi agar tidak terjadi food waste,” urainya.
Wakil Direktur Bidang Pelatihan, Pendidikan, dan Penelitian Indonesian Gastronomy Community, Dr. Endang Suraningsih, M.M., M.Psi., menyampaikan buku Nasi Goreng Indonesia, Cita Rasa Mendunia merupakan buku yang menarik dengan penulis lintas generasi dan lintas profesi. Buku ini direkomendasikan untuk dimiliki para pecinta nasi goreng.
Dalam kesempatan itu, ia juga memberikan masukan untuk memajukan kuliner nusantara khususnya nasi goreng. Ia menilai perlunya roadmap kuliner dengan konsep yang jelas untuk menjawab tantangan menjadikan nasi goreng Indonesia dengan cita rasa mendunia yang dikenal dan dicintai masyarakat dunia.
“Nasi goreng ini makanan yang adaptif dan bisa menyesuaikan dimana berada sehingga dapat dikembangkan dengan mudah. Namun begitu, pengembangannya tetap harus menjunjung tinggi jati dirinya sebagai makanan khas Indonesia,” tandasnya.
Andri Prima Nugroho, STP., M.SC. selaku Ketua Dies Natalis ke-58 FTP UGM menambahkan terdapat beberapa agenda di bulan Juli sebagai rangkaian Dies Natalis ke-58 FTP UGM. Pertama, 3rd Summer Course yang berlangsung pada 13 – 23 Juli 2021. Kedua, Webinar Riset Unggulan FTP yang merupakan wahana pameran riset unggulan yang ada di FTP UGM, menghadirkan narasumber yang saat ini sedang banyak dicari oleh khalayak umum pada 27 Juli 2021. Ketiga, Grand Launching MOOC (Massive Open Online Courses) FTP UGM seperti dari Coursera, edX, atau Udemy pada Akhir Juli yang merupakan bentuk Pendidikan di masa depan dimana khalayak umum dapat mengakses materi pembelajaran baik secara berbayar maupun gratis.
“Jadi, di bulan Juli ini terdapat banyak agenda-agenda menarik sebagai rangkaian dies. Untuk informasi lengkapnya bisa di akses di website dan sosial media resmi @ftp_ugm,” ujar Andri.
Penulis: Ika-Desy