Fakultas Pertanian UGM menyelenggarakan summer course pada 20 Juli hingga 20 Agustus mendatang. Meski dilaksanakan secara virtual, namun diikuti puluhan peserta dari Malaysia, Filipina, Vietnam, Korea, China, Jepang, Taiwan, Belgia, Belanda, Kamerun, Kenya, Nepal dan Indonesia, mulai dari jenjang studi program sarjana hingga pascasarjana.
Anggota panitia summer course, Ahmad Fathullah Afidaputra, dalam rilis yang dikirim Senin (26/7), mengatakan kegiatan summer course akan berlangsung kurang lebih 1 bulan ini dengan mengangkat tema “Smart Eco Bioproduction Agriculture: “The Nexus Between Local-Ecological and Modern Agricultural Practices”. Melalui pelaksanaan summer course kali ini dirancang untuk membekali mahasiswa dengan pemahaman yang lebih baik tentang berbagai praktik pertanian, baik yang bersifat ekologi lokal maupun ilmiah modern.
Untuk mendukung kegiatan summer course ini, Fakultas Pertanian melibatkan 22 pembicara terdiri 17 pembicara luar negeri dan 5 pembicara dalam negeri yang berasal dari 15 universitas terkemuka di benua Amerika, Asia, Eropa, dan Australia, serta melibatkan 2 pusat penelitian pertanian seperti CGIAR dan IRRI, serta 1 perusahaan yaitu CV. Tani Organik Merapi.
Dekan Fakultas Pertanian UGM, Dr. Jamhari, S.P., M.P., menuturkan kegiatan ini bisa memperkaya pemahaman peserta mengenai cara untuk mengembangkan pertania lokal tradisional yang dihadapkan dengan adopsi disrupsi teknologi 4.0.
Sementara Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU, ASEAN Eng., menegaskan pembelajaran pertanian di UGM didesain untuk menyediakan pemahaman yang lebih baik dari berbagai praktik yang berjalan selaras antara pertanian berbasis ekologi-lokal dengan pertanian berbasis modern-saintifik. Oleh karena itu, ia mengharapkan peserta bisa mempelajari hubungan antara praktik ekologi lokal dan modern pertanian yang berasal dari berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia, untuk mendukung praktik kebijakan pertanian yang berkelanjutan.
Seperti diketahui, program summer course ini membahas pengetahuan soal bidang agronomi, kehutanan, perikanan, dan teknologi. Secara lebih terperinci, program ini membahas berbagai keilmuan dalam bidang pertanian seperti pengetahuan ekologi lokal dan etno-agronomi, keanekaragaman hayati, bioteknologi, pertanian berteknologi pintar, pertanian organik, konservasi lahan pertanian, pertanian sosial, serta agroforestri. Di akhir program ini, peserta akan bekerja dalam kelompok dan ditugaskan untuk membuat poster yang akan dipresentasikan sebagai final project.
Penulis : Gusti Grehenson
Foto : Freepik