Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM kembali menggelar Course International Week (iWeek) di tahun 2021 ini. Program musim panas atau program di tengah libur semester genap ini mengangkat tema Digital Transformation and Sustainability in Global Business Environment. Dekan FEB UGM, Eko Suwardi, menuturkan dua topik dalam tema tersebut sangat penting dan perlu untuk diketahui oleh mahasiswa.
“Topik ini sangat sesuai dengan kondisi yang kita hadapi sekarang ini,” tutur Eko dalam pembukaan iWeek FEB UGM pada Senin, (26/7)
Sebagaimana yang diketahui, peradaban umat manusia tengah memasuki Era Transformasi Digital, atau era dimana penggunaan teknologi mulai bergeser dari penggunaan teknologi analog kepada teknologi digital di setiap lini masa kehidupan masyarakat. Akan tetapi, perubahan penggunaan teknologi tersebut tidak hanya sekedar membawa perubahan belaka dalam penggunaan perangkat. Namun, sejak terjadinya perubahan pada penggunaan teknologi tersebut, perubahan dalam masyarakat sontak menjadi lebih bahkan sangat cepat dibandingkan sebelumnya. Bahkan, perubahan yang terjadi menjadi tidak menentu. Era yang dihadapi peradaban manusia saat ini pun kemudian pada akhirnya juga dikenal dengan nama Era Vuca (Volatility, Uncertainty, Complexity, and Ambiguity).
Oleh karena itu, menurut Eko, menjadi hal yang sangat penting bagi para mahasiswa, serta kaum muda pada umumnya, untuk terus mengasah atau meningkatkan pengetahuan serta pengalamannya dalam menghadapi situasi kontemporer ini. Program iWeek yang diadakan FEB UGM diharapkan menjadi pembelajaran tambahan kepada para mahasiswa untuk memperjuangkan pembangunan berkelanjutan, khususnya dalam Business Environment.
“Program ini adalah peluang yang bagus kepada mahasiswa untuk mendapat pengalaman profesional dalam menjaga masa depan,” pungkas Eko.
iWeek yang diadakan di tahun 2021 ini merupakan program musim panas ketujuh yang diadakan FEB UGM. Program ini kemudian diketahui mengundang berbagai pembicara dari dosen dan praktisi terkemuka, seperti Dr. Agus Joko Pramono, Ph.D selaku Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia, Dr. Rifki Ismal selaku Asisten Sekretaris Jenderal Islamic Financial Services Board (IFSB), Prof. Jay Rajasekera, Ph.D dari Tokyo International University, Prof. Sri Adiningsih dari Universitas Gadjah Mada, dan Alfa Bumhira selaku CEO ProSpark. Tidak kurang, program musim panas ini juga membawa subtopik seperti “Covid-19 Impact on Digital Economy” dan “Human Development in the Digital Era”.
Penulis: Aji