Tim mahasiswa UGM berhasil menciptakan alat inovatif berupa Smart Wastafel tanpa sentuh. Smart Wastafel ini mampu merecyle air limbah wastafel menjadi air bersih yang terintegrasi dengan sensor suhu tubuh dan beberapa komponen lainnya.
Alat ini sungguh sangat diperlukan di tengah pandemi virus Covid-19 yang masih terus dialami masyarakat hingga saat ini. Adapun kelima mahasiswa UGM pembuat alat ini adalahTsamarah Nabilah Salsabili, Roihatul Jannah, Haidar Nabil Muflih, Fikhih Nur Hidayatulloh (Sekolah Vokasi), dan Nur Ismail Rizkyawan (Fakultas Teknik). Alat inovatif ini berhasil meraih Pendanaan Program Kreativitas Mahasiwa Bidang Karya Inovatif (PKM-KI) Universitas Gadjah Mada.
“Ide pembuatan Smart Wastafel bermula dari penggunaan air bersih secara terus menerus dan minimnya tanah sebagai lahan untuk resapan air,” ujar Roihatul Jannah, salah satu anggota tim, di Kampus UGM, Kamis (12/8).
Roihatul menjelaskan akibat global warming berdampak pada ketersediaan air untuk aktivitas manusia diantaranya makan, minum, mandi, dan mencuci. Sementara masyarakat saat ini juga tengah menghadapi permasalahan akibat wabah Corona Virus Disease-19 (Covid-19) di dunia.
Di tengah kompleksnya permasalahan yang dihadapi masih banyak ditemui anggota masyarakat yang belum mematuhi protokol kesehatan terutama pada tempat keramaian atau tempat yang terindikasi menjadi klaster baru penyebaran Covid-19. Banyak di tempat-tempat publik tidak menyediakan wastafel sebagai salah satu upaya dalam merealisasikan gerakan 5M.
“Ini tentu sangat memprihatinkan, sangat banyak terlihat kurangnya screening pada para pengunjung,” katanya.
Maun Budiyanto, dosen Sekolah Vokasi UGM sekaligus sebagai dosen pendamping tim, menjelaskan Smart Wastafel merupakan sebuah terobosan baru sebagai bentuk kepedulian untuk mencegah penyebaran Covid-19 dengan membentuk budaya cuci tangan sebelum masuk ke dalam rumah atau tempat umum. Smart Wastafel ini mampu merecycle atau mendaur ulang limbah air yang terpakai dari pembuangan wastafel sehingga dapat mengurangi penggunaan air bersih secara terus menerus.
Selain itu, Smart Wastafel ini dilengkapi berbagai fitur seperti kran air sistem sensor, indikator sensor suhu badan otomatis, indikator kran sabun sistem sensor, indikator saat air bersih habis dan air kotor penuh, serta pengering tangan sistem sensor.
“Peralatan teknologi inovasi penjernihan limbah wastafel ini tanpa sentuh yang terintegrasi dengan sensor suhu badan merupakan inovasi teknologi tepat guna yang siap digunakan untuk mengatasi limbah air. Dengan inovasi ini limbah air dapat diolah dan digunkan kembali sehingga sangat tepat untuk mengatasi kekurangan air dan sebagai salah satu upaya screening awal penyebaran Covid-19, “ jelas Maun Budiyanto.
Menurut Maun dengan adanya Smart Wastafel dapat meningkatkan pasokan air bersih yang berkualitas dan mengurangi penyebaran baru Covid-19. Dengan alat ini diharapkan dapat meningkatkan budaya cuci tangan guna mendukung gerakan 5M.
Penulis : Agung Nugroho