Tim PKM-K Lithophane Nusantara UGM berhasil membuat inovasi lampu hias unik bertema kota-kota di nusantara dengan teknologi 3d-printing. Lithophane Nusantara sendiri merupakan lampu hias dengan permukaan yang dicetak menggunakan mesin 3d-printing berbahan filamen bio-degradable plastic yang eco-friendly.
Tim PKM-K Lithophane Nusantara UGM ini terdiri dari 5 mahasiswa. Mereka adalah I Putu Fadya Rachmawan dan Naufal Rashad Aryaputra (Teknologi Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol 2019), I Putu Gede Eka Praptika (Pariwisata 2019), Ahmad Hisham Wahono (Elektronika dan Instrumentasi 2020), serta Kadek Maydi Cahyani (Akuntansi 2019).
Atas karya inovasi tersebut, kelima mahasiswa UGM yang tergabung dalam Tim PKM-K Lithopane Nusantara berhasil mendapatkan pendanaan dari pelaksanaan Program Kreativitas Mahasiswa dari DIKTI.
“Spiritful Indonesia Lithophane Nusantara ini lampu unik khas mahasiswa UGM Berbasis Metode 3D Printing Berbahan Bio-Degradable Plastic yang Bertemakan Landmark Pariwisata Nusantara,“ ujar I Putu Fadya Rachmawan, di Kampus UGM, Selasa (23/8).
Ia menjelaskan spiritful Indonesia Lithophane Nusantara merupakan media kreatif guna membangkitkan keluhuran serta keindahan budaya dan alam nusantara sebagai daya tarik pariwisata Indonesia. Karya ini mempelopori promosi berkelanjutan pariwisata Indonesia di level nasional maupun internasional berbasis cendera mata ramah lingkungan.
Dengan karya inovatif ini diharapkan mampu turut mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan domestik dan internasional. Diharapkan kreasi ini mampu meningkatkan kunjungan secara signifikan sehingga membangkitkan gairah pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia.
“Dampak pandemi saat ini mengakibatkan kematian bagi pelaku pariwisata dan pewisata. Lithophane Nusantara hadir sebagai cendera mata yang menggambarkan ikon unik, kekayaan budaya, dan landmark khusus dari berbagai kota wisata di Indonesia yang memberikan memori indah dunia wisata bagi konsumen agar dapat menikmati keindahan landmark tersebut dari rumah,” jelasnya.
Lebih lanjut, Putu menjelaskan proses pembuatan dari lampu ini diawali dari proses desain menggunakan 3D CAD dengan dimensi panjang, lebar, dan tinggi sebesar 22cm x 22cm x 40cm. Selain itu, komponen elektronis lampu hias ini tersusun oleh LED Strip sebagai sumber pencahayaan, PCB dengan susunan switch on-off untuk mematikan dan menyalakan lampu, boost converter, dan port MicroUSB untuk mengisi daya pada lampu.
Isi gambar yang tersedia adalah pilihan beberapa kota besar di nusantara seperti Yogyakarta, Denpasar, Bandung, Jakarta, dan landmark budaya di berbagai provinsi di Indonesia. Selain itu, beberapa gambar juga dijual terpisah dengan edisi khusus.
“Menariknya lagi, gambar dapat dilepas-pasang dan diganti sesuai dengan keinginan. Hal tersebut merupakan nilai tambah dan pembeda produk Lithophane Nusantara dengan produk-produk yang lainnya,” ucapnya.
Proses pembuatan Lithophane Nusantara yang dilakukan secara homemade production ini memakan waktu selama 18 jam. Produk ini dibandrol dengan harga 199 ribu rupiah, dengan metode pemesanan dapat dilakukan melalui instagram @lithophane_Nusantara, dan akun shopee dengan id: LithophaneNusantara.
Penulis : Agung Nugroho