Dawam Faizul Amal, salah satu mahasiswa peserta KKN-PPM UGM Periode 2 Tahun 2021 Unit 2021-JT033 yang melaksanakan KKN di Kabupaten Demak, Kecamatan Karangtengah, khususnya Desa Wonowoso, melaksanakan program kerja “Perancangan Alat Cuci Tangan Sistem Injak”. Program kerja ini dilatari belakangi oleh minimnya fasilitas cuci tangan yang efektif untuk menunjang protokol kesehatan. Sering dijumpai, sistem cuci tangan masyarakat tergolong seadanya dan kurang menunjang protokol kesehatan.
Keunikan dari desain alat cuci tangan yang dibuat menggunakan perangkat lunak SketchUp ini adalah efisiensi biaya sehingga mudah bagi masyarakat untuk membuatnya. Selain itu, perancangan desain dibuat Dawam serinci mungkin sehingga mudah dipahami oleh masyarakat Desa Wonosobo.
“Bagian-bagian utamanya yaitu terdiri dari galon, sistem injak sabun, sistem injak keran air, wadah air, pipa paralon, kerangka kayu, kawat, pedal injak, sabun, dan pegas. Estimasi biaya yang dibutuhkan yaitu kurang lebih 300 ribu rupiah saja,” ungkap Dawam.
Program kerja yang melalui proses panjang ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang perancangan alat cuci tangan sistem injak yang dapat menunjang protokol kesehatan. Oleh sebab itu, luaran dari program kerja ini adalah bentuk poster, booklet, video, dan juga artikel yang dapat menjadi acuan bagi masyarakat Desa Wonowoso.
“Jumlah program kerjanya yaitu sebanyak empat buah program kerja di mana masing-masing program kerja memiliki luaran yang sama, yakni booklet, poster, artikel, dan juga video. Oleh karena itu, manajemen waktu menjadi tantangan yang luar biasa di mana harus membagi waktu untuk membuat 16 luaran program kerja serta agenda-agenda KKN lainnya yang memenuhi timeline setiap harinya,” tutur Dawam.
Pelaksana program kerja berharap perancangan ini dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat terkait desain alat cuci tangan yang dapat menunjang protokol kesehatan dengan baik. Selain itu, desain ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi masyarakat desa sehingga dapat tercipta kesehatan lingkungan bukan hanya sewaktu pandemi COVID-19, namun juga dapat menciptakan kesehatan lingkungan yang berkelanjutan di Desa Wonowoso.
Penulis: Khansa