Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan UGM dan Tim Pengembangan Desa Binaan Kawasan Menoreh memberikan pelatihan pembuatan konten video menggunakan smartphone, Senin (13/9) di Kampoeng Soember Loempang, Banjararum, Kalibawang, Kulon Progo.
Pelatihan ini diselenggarakan sebagai bagian dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat di kawasan perbukitan Menoreh, Kabupaten Kulon Progo.
“Pengabdian pada masyarakat yang dilakukan ini merupakan salah satu kewajiban perguruan tinggi dalam membantu masyarakat. Banyak hal yang dapat dilakukan oleh universitas untuk mengabdikan dirinya, salah satunya dengan melakukan pengembangan Desa Binaan Kawasan Menoreh,” ujar Prof. Catur Sugiyanto.
Pelatihan pembuatan konten video merupakan bagian dari Pelatihan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang diselenggarakan untuk promosi dan peningkatan taraf kehidupan masyarakat di Kawasan Perbukitan Menoreh dalam rangkaian program Hibah Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Pengembangan Desa Binaan UGM periode 2021
Kegiatan pengabdian di Menoreh dipimpin Catur, sementara tim Pendampingan Desa Binaan terdiri dari Prof. Dr. Ir. Lilik Soetiarso, M.Eng, Achniah Damayanti SIP, M.A, Tondy Dwi Mulya Rahman S.T.P, Ariyanto S.E, Farrah Nafisa dan Almira Chairunissa.
Sasaran peserta dalam pelatihan adalah masyarakat dari 6 kalurahan di 2 kecamatan di kawasan Perbukitan Menoreh, yaitu Kalurahan Gerbosari dan Sidoharjo yang menjadi bagian dari Kecamatan Samigaluh, serta Kalurahan Banjaroyo, Banjarasri, Banjararum, dan Banjarharjo di Kecamatan Kalibawang.
“Diharapkan, kegiatan pelatihan ini dapat memberi kebermanfaatan bagi masyarakat Kawasan Perbukitan Menoreh,” imbuh Catur.
Materi pelatihan dalam Kelas TIK ke-4 disampaikan oleh Farrah Nafisa, seorang praktisi dalam desain konten untuk kebutuhan pemasaran daring di media sosial. Pelatihan “Pembuatan Konten Video Dengan Mudah Menggunakan Smartphone” dibagi menjadi tiga sesi.
Sesi pertama merupakan sesi penyampaian materi melalui video pembelajaran yang bisa diakses di Youtube. Sesi ini diharapkan mampu memantik dan memancing rasa ingin tahu dari masyarakat desa terhadap konten-konten video.
Video pembelajaran juga dilengkapi tutorial pembuatan konten video mudah dengan salah satu fitur di Instagram, yaitu reels. Sesi selanjutnya adalah sesi penugasan di mana masyarakat diberi penugasan untuk membuat video mengenai keseharian mereka maupun usaha yang ditekuni dengan menggunakan bantuan aplikasi pembuat video yang tersedia di smartphone.
“Untuk sesi terakhir adalah sesi tanya jawab, peserta diberikan waktu untuk menanyakan apa saja yang terkait dengan proses pembuatan konten video. Selain itu dalam sesi ini juga kita sampaikan masukan dan hasil penilaian dari desain konten video yang telah mereka buat,” kata Farrah
Penulis: Gloria