Fakultas Farmasi UGM terus berupaya memperkuat akreditasi sebagai upaya mewujudkan kualitas penjaminan mutu pendidikan. Saat ini enam program studi Fakultas Farmasi yakni S1 Farmasi, Profesi Apoteker, Magister Ilmu Farmasi, Magister Farmasi Klinik, Magister Manajemen Farmasi, dan Doktor Ilmu Farmasi terakreditasi A oleh LAM PT Kes.
Hal tersebut diungkapkan oleh Dekan Fakultas Farmasi UGM, Prof. Dr. Agung Endro Nugroho, S.Si., M.Si., Apt., saat menyampaikan Laporan Tahunan Dekan saat Rapat Senat Terbuka dalam peringatan Dies Natalis ke-75 dan Lustrum XV Fakultas Farmasi UGM, Senin (27/9). Selain melakukan penguatan akreditasi, Fakultas Farmasi UGM juga melakukan reorientasi kurikulum berbasis penguatan soft skill dan kompetensi. Hal tersebut dijalankan sebagai bentuk adaptasi dalam menghadapi disrupsi era revolusi industri 4.0.
Tak hanya itu, Fakultas Farmasi UGM juga terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia baik dosen maupun staf kependidikan. Agung mengatakan pihakya mendorong dosen untuk bisa meraih gelar doktor. Haslinya saat ini Fakultas Farmasi UGM memiliki rasio doktor sebanyak 76,5% dan profesor sebanyak 24,7%.
“Ini merupakan yang terbaik diantara fakultas lain di kampus UGM,”tuturnya.
Upaya meningkatkan kualitas dan kapasitas publikasi turut dilakukan Fakultas Farmasi UGM dengan mendorong para dosennya untuk aktif menerbitkan publikasi di skala nasional maupun internasional. Hingga bulan Juli tahun 2020 tercatat terdapat 132 publikasi di jurnal intrenasional dan 18 publikasi yang berhasil terbit di jurnal tingkat nasional.
Dalam kesempatan itu turut disampaikan orasi ilmiah oleh Guru Besar Fakultas Farmasi UGM, Prof. Dr. Apt., Retno Sunarminingsing, M.Si.. Ia menyampaikan orasi terkait potensi Kunir Mangga Sebagai obat anti kanker, terutama kanker payudara.
Sementara Rektor UGM, Pro.Ir., Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU, ASEAN Eng., menyampaikan harapannya di era revolusi industri 4.0 dan pandemi Covid-19, dunia pendidikan tinggi termasuk Fakultas Farmasi dapat antisipatif, adaptif, serta responsif terhadap berbagai perubahan yang ada dengan melakukan kolaborasi multipelhelix untuk menghasilkan inovasi yang menjadi sumber solusi atas berbagai persoalan bangsa. Ia pun berharap di usia 75 Fakultas Farmasi dapat semakin maju dan jaya serta lebih berkontribusi bagi masyarakat, bangsa, dan negara.
“Harapannya Fakultas Farmasi UGM bisa menjadi rujukan nasional dan referensi global dengan terus meningkatkan kontribusi terhadap kepentingan masyarakat dunia,” tuturnya.
Penulis: Ika