Gedung TILC (Teaching Industri Learning Center) dan FRC (Field Research Center) Sekolah Vokasi UGM telah siap untuk digunakan. Mantan Dekan Sekolah Vokasi (SV) UGM, Wikan Sakarinto, berharap gedung yang sedari awal ditujukan menjadi “lokomotif” bagi kemajuan pendidikan Sekolah Vokasi itu dapat dimanfaatkan secara maksimal.
“Gedung se-gede (sebesar) ini dan peralatan-peralatannya bukanlah tujuan, tapi (sebuah) ‘alat’ (untuk bergerak maju),” tutur Wikan Sakarinto yang sekarang menjabat sebagai Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemdikbud Ristek RI, dalam Kuliah Umum ‘Strategi Pengembangan TILC FRC sebagai Lokomotif Kemajuan SV UGM dan Indonesia’ yang diselenggarakan oleh SV UGM secara daring pada Sabtu, (2/10).
Wikan berharap dengan keberadaan gedung tersebut, sivitas akademika dapat menjadi semakin kompak, dan semakin gencar dalam melakukan terobosan-terobosan penelitian atau semua kegiatan yang menjunjung tinggi Tridarma perguruan tinggi (pendidikan, penelitian, dan pengabdian). Wikan berharap agar fasilitas besar tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal.
Sejalan dengan itu, Wikan mengatakan bahwa pemerintah juga telah mempersiapkan semua hal yang dapat menunjang atmosfer inovasi dalam gedung tersebut. Pemerintah telah mempersiapkan dana dan regulasi yang diperlukan. Diketahui, dana LPDP dari Kementrian Keuangan RI tidak lagi hanya diperuntukkan untuk beasiswa S2 dan S3 saja, tetapi juga mendanai peneilitian-penelitian dan inovasi dari pendidikan terapan. Kemudian, pemerintah juga telah menjalankan program “link and match” sebagai upaya mendorong kerja sama antara institusi pendidikan dan industri. Dengan kebijakan tersebut diharapkan inovasi dari pendidikan terapan dapat menjadi terarah dan tepat sasaran.
“Ekosistem jauh lebih kondusif (sekarang), pendanaan sudah disiapkan, program link an match (juga) sudah ada,” kata Wikan
Gedung Teaching Industri Learning Center (TILC) sendiri merupakan gedung delapan lantai dengan berbagai fasilitas dan fungsi. Lantai 1 gedung TILC tersebut akan menjadi etalase dan tempat ekspo untuk hasil-hasil inovasi. Lantai 2 akan diisi dengan ruang kelas dan ballroom yang dapat menampung sebanyak 500 audience. Setengah lantai 3 akan menjadi ruang pimpinan. Lantai 4, 5, 6, dan 7 akan menjadi centre of excellent, dimana terdapat laboratorium dan pusat pengembangan, seperti pusat pengembangan game, alat-alat kesehatan, dan lain sebagainya. Pada lantai 8 akan berisi co-working space, tempat pengembangan berbagai start-up yang dihasilkan SV UGM.
Sedangkan gedung Field Research Center (FCR) terletak di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Gedung hasil kerja sama dengan Pemkab Kulon Progo ini memiliki 3 lantai yang difungsikan sebagai ruang pertemuan, analisa, laboratorium, dan kantor. Gedung FCR ini berkonsep ruang terbuka bagi masyarakat serta sivitas akademika untuk bisa mempelajari dan mengembangkan pendidikan terapan.
Penulis: Aji