Unit Selam UGM telah melaksanakan kegiatan Ekspedisi Nusantara Bawah Air di perairan laut Sulawesi. Ekspedisi Nusantara yang berlangsung selama sepuluh hari, 15 – 24 Oktober 2021 ini mengangkat tema “Caribbean van Celebes”.
Pada kegiatan Ekspedisi Nusantara Bawah Air kali ini, Unit Selam UGM memberangkatkan 11 anggotanya. Mereka adalah Ibra Ariefal Ihsan, Zaky Husain Abdullah (Pertanian, 2019), Antonius Dharma (Kehutanan 2019), Halim Rizal Fauzi (Sekolah Vokasi 2017), Aulia Fachri Reza (Biologi 2019), dan Aprillia Anggy Sabrita (Kehutanan 2018) yang tergabung tim penelitian.
Juga Stefanus Alvin Talentino (Ekonomi dan Bisnis 2018), Bonifatius Wisnumurti Bayuaji (2019), Erents Sahat Timotius Sihombing (Kedokteran Hewan 2018), Anggun Yurna Nudesia (Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan 2018), dan Muhammad Vibra Hawaari (Teknik 2017) yang tergabung dalam Tim Pengabdian dan Eksplorasi.
Erents Sahat Timotius Sihombing selaku ketua umum kegiatan sekaligus ketua Unit Selam UGM mengatakan Ekspedisi Nusantara Bawah Air dengan tema “Caribbean van Celebes” bisa diartikan sebagai Wakatobi di Sulawesi yang memiliki keindahan layaknya Karibia dan dapat dinikmati di Sulawesi. Kegiatan ini dilakukan di Provinsi Sulawesi Tenggara dengan singgah di Pulau Wangi-Wangi dan Kepulauan Wakatobi.
Erents Sihombing menjelaskan berbagai kegiatan dilaksanakan pada ekspedisi ini, antara lain berfokus pada penelitian dan pemetaan sebaran habitat bentik di pesisir Desa Sombu dan bersih pantai bertajuk ‘Clean Action’. Selain itu, melakukan sosialisasi dan penyebaran poster pentingnya pengelolaan limbah masker sekali pakai, sosialisasi dan penyebaran poster pentingnya waspada terhadap kecelakaan air.
“Kita juga melakukan kunjungan dan pendalaman budaya Suku Bajau dengan mengangkat tajuk Mengenal Nusantara melalui Adat Budaya Suku Bajau, sekaligus melakukan penyelaman bertajuk Eksplorasi Wakatobi Bawah Air,” ungkapnya, di Kampus UGM, Senin (1/11).
Erents mengungkapkan rasanya leganya dan bangga karena pada akhirnya perencanaan ekspedisi yang telah dipersiapkan sejak tahun 2020 dan tertunda karena pandemi dapat berjalan dengan baik. Oleh karenanya, ia sangat berterima kasih pada banyak pihak yang mendukung kegiatan ini.
“Kegiatan ini tentu tidak akan terwujud tanpa dukungan yang telah diberikan semua pihak yang telah menyambut dan membantu selama proses persiapan hingga pelaksanaan acara,” katanya.
La Ndilu, Kepala Desa Sombu, mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi pengabdian yang dilakukan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Selam UGM. Disebutnya, Desa Sombu merupakan salah satu desa yang menjadi pusat pelaksanaan kegiatan, diantaranya yaitu penelitian, clean action, penyuluhan pentingnya waspada terhadap kecelakaan air dan pentingnya pengolahan limbah masker sekali pakai, serta eksplorasi penyelaman.
“Saya sangat berterima kasih dan mendukung pengabdian yang dilakukan oleh teman-teman Unit Selam UGM,” ungkapnya.
Ia berharap semua hasil kegiatan UKM Selam UGM dapat bermanfaat bagi kemajuan masyarakat, khususnya di Desa Sombu, dan Wakatobi secara keseluruhan.
Penulis : Agung Nugroho
Foto : Genial.Id