Universitas Gadjah Mada menjalin kerja sama dengan PT Bank Mandiri Taspen. Kerja sama terkait Layanan Fasilitas Kredit Serbaguna Mantap (KSM) ditandatangani Direktur Sumber Daya Manusia UGM, Dr. Ratminto, M.Pol, Admin, dan Direktur Utama PT. Bank Mandiri Taspen, Elmaber P. Sinaga.
Dalam kerja sama yang berlangsung di Balairung UGM, Kamis (25/11) juga dilakukan penyerahan beasiswa sebesar 150 juta rupiah dari Komisaris Utama PT. Bank Mandiri Taspen, Mustaslimah, kepada Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU., ASEAN.Eng. Turut hadir dan menyaksikan Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Aset, Prof. Dr. Ir. Bambang Agus Kironoto, Direktur Kemitraan, Alumni, dan Urusan Internasional UGM, Dr. Puji Astuti, S.Si., M.Sc., Apt dan pimpinan lainnya, serta jajaran dari PT. Bank Mandiri.
Rektor menyambut baik kerja sama pemberian fasilitas untuk dosen dan tenaga kependidikan untuk persiapan dan di saat pensiun. Harapannya dengan fasilitas ini bisa dimanfaatkan para dosen dan tenaga kependidikan di saat mempersiapkan pensiun dan pengelolaan di saat pensiun.
“Masa pensiun menjadi masa-masa yang dikhawatirkan oleh banyak teman karena penghasilannya tentu akan menurun dibanding ketika masih aktif. Karenanya usaha universitas terus dilakukan untuk membantu mereka yang akan pensiun dan pensiun dengan bekerja sama dengan mitra, salah satunya dengan PT. Bank Mandiri Taspen,” ujarnya.
Rektor berharap dengan kerja sama ini maka para dosen dan tenaga kependidikan yang akan pensiun mendapat fasilitas atau kemudahan utamanya di dalam urusan keuangan. Karena bukan menjadi rahasia lagi di saat pensiun penghasilan berkurang, justru pengeluaran semakin bertambah.
Pengeluaran bertambah biasanya untuk kepentingan-kepentingan merawat kesehatan. Tidak sedikit dari mereka yang telah pensiun seringkali harus periksa ke dokter dan membeli obat.
“Ya yang pensiun ini biasanya lebih sering berobat dibanding ketika masih aktif. Karenanya terima kasih kepada PT. Bank Mandiri Taspen dan terima kasih pula untuk pemberian beasiswanya,” urainya.
Rektor menuturkan sebanyak 10 persen lebih mahasiswa UGM berasal dari keluarga yang tidak mampu secara ekonomi, tetapi baik dari sisi kecerdasan. Sementara sebagai perguruan tinggi negeri, UGM diwajibkan untuk menerima pendaftar dari keluarga kurang mampu.
“Mereka adalah mahasiswa-mahasiswa dari jalur Bidik Misi. Universitas negeri secara umum mendapat kewajiban mengalokasikan kursinya sebanyak 20 persen untuk pemegang kartu KIP, dan Alhamdullilah dengan berbagai usaha UGM bisa memenuhi kebutuhan beasiswa untuk mahasiswa-mahasiswa guna penyelesaian kuliahnya,” imbuhnya.
Elmaber P. Sinaga menyampaikan PT Bank Mandiri Taspen merupakan anak perusahaan dari PT Bank Mandiri sebagai pemegang saham mayoritas. Sedangkan pemegang saham berikutnya adalah PT Taspen dan saat ini PT Bank Mandiri Taspen telah memiliki 280 kantor cabang di seluruh Indonesia.
“Bisnis kita 98 persen adalah menghandel pensiunan atau pegawai yang sekitar 2-3 tahun lagi akan memasuki masa pensiun,” katanya.
Elmaber menyebut ada tiga program yang menjadi dasar atau fundamen dari PT Bank Mandiri Taspen. Ketiga pilar tersebut adalah Mantap Aktif, Mantap Sehat dan Mantap Sejahtera.
Mantap aktif adalah program-program sosial yang dilakukan PT Bank Mandiri Taspen. Diantaranya adalah aktif membantu pensiunan di tengah aktivitasnya, aktif membantu saat bencana seperti bencana di Palu dan Mamuju. Selain itu, juga aktif di saat Kementerian Kesehatan membutuhkan portofolio untuk lansia yang akan vaksin.
Mantap sehat maka program yang ditawarkan adalah pemeriksaan dan pemberian obat secara gratis. Jadi, di saat berkunjung ke PT Bank Mandiri Taspen pada tanggal 1-10 maka akan ada layanan kesehatan gratis untuk manula yang menjadi nasabah berupa pemeriksaan dan pemberian obat meskipun obat dengan jenis generik.
Sementara Mantap Sejahtera merupakan program bantuan kesejahteraan untuk ASN/ Pegawai yang pensiun tapi tidak terampil dalam usaha. Dengan modal 50 juta rupiah maka seorang pensiunan akan memiliki usaha mirip “Indomart kecil”.
“Dengan program ini bersama mitra maka pensiunan akan memiliki toko dengan prinsip mengandung risiko yang rendah tetapi mendapatkan keuntungan yang cukup. Tak perlu repot-repot, sebab sistemnya end to end mirip Indomart. Bedanya Indomart pegawai dari Indogrosir, kalau usaha ini yang punya toko, sistem delivery, monitoring stock, provit dipandu oleh mitra,” imbuhnya .
Penulis : Agung Nugroho