Di tengah masyarakat telah banyak beredar berbagai macam program diet untuk menurunkan berat badan atau obesitas. Ada program diet dengan hanya mengonsumsi makanan tertentu; ada pula dengan berpuasa. Namun, tidak dapat dipungkiri ada pula program diet yang ekstrem, contohnya seperti very low calorie diet (VLCD).
Dengan tinggi-nya keinginan untuk menurunkan berat badan sesegera mungkin, dengan program diet VLCD, orang-orang rela menurunkan asupan makanan (kalori) sehari-hari hingga sangat rendah. Padahal, tubuh sejatinya membutuhkan asupan kalori dengan jumlah tertentu setiap harinya. Bagi tubuh orang dewasa, jumlah kalori yang dibutuhkan sekitar 2000-2500 setiap hari.
Pakar kesehatan mengatakan bahwa program VLCD ini merupakan contoh program diet yang tidak aman. Sebab, VLCD tersebut dapat menimbulkan efek samping berupa malnutrisi, perubahan pada metabolism tubuh yang meningkatkan risiko terjadinya gangguan fungsi organ, kemudian juga mengakibatkan daya tahan tubuh lemah sehingga memperbesar risiko terjangkit berbagai penyakit, termasuk flu dan Covid-19.
Oleh karena itu, dalam rangka mengedepankan program diet yang aman, Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM mengembangkan program diet bernama Plate me Diet. Plate me Diet tidak lain merupakan program diet hasil pengembangan dari program-program diet yang sudah ada. Hanya saja kemudian disusun serta dikembangkan sedemikian rupa agar efektif dan aman dilakukan.
Lebih lanjut, Plate me Diet adalah kependekan dari planning, timing, equality, dan mindfull eating. Planning dimaksudkan kepada perencanaan pada pola makan, dimana sesuai dengan kebutuhan masing-masing personal dan tetap dalam kadar “aman”.
“Jadi (denga Plate me Diet) kita turunkan kalorinya, tapi tetap dalam batas aman, dan masih mengandung porsi gizi seimbang,” tutur Dietisien RSA UGM, Okta Haksaica Sulistyo, S.Gz. Dietisien, dalam talkshow ‘Painah & Paini : Pengaturan Nutrisi utk Obesitas (Plate me Diet)’ yang disiarkan melalui kanal Youtube Rumah Sakit Akademik UGM pada Selasa, (8/1).
Sedangkan timing merupakan program pengaturan jadwal makan. Dalam hal ini, Plate me Diet mengedepankan jadwal makan rutin tiga kali sehari dengan tiga kali selingan (snack). Snack pagi jam 9 pagi, snack siang sore jam 3 sore, dan snack malam jam 8 malam. Pendisiplinan jadwal makan ini dilakukan guna mengatur hormon leptin dan ghrelin, hormon pengatur rasa lapar, supaya beroperasi dengan wajar.
“(program 3 kali makan 3 kali selingan tersebut) berfungsi untuk mengantisipasi tingkat kelaparan kita yang biasanya memuncak ketika salah satu frekuensi makan-nya kita hilangkan. (Sebab) jika tidak menteraturkan jadwal makan, seperti tidak makan pagi atau makan siang, maka akan memberikan efek over-eating (makan berlebihan) pada satu waktu makan setelah itu,” jelas Okta.
Ketiga adalah equality. Equality dimaksudkan kepada perencanaan mengonsumsi makanan yang diperlukan untuk diet tanpa menghilangkan sumber lemak, sumber protein, karbohidrat, dan lain sebagainya sebagai gizi yang dibutuhkan tubuh.
Terakhir adalah mindfull eating. Mindfull eating tidak lain adalah makan degan penuh penghayatan. Dengan makan penuh penghayatan, tubuh juga akan mendapatkan efek menstimulus hormon leptin dan ghrelin (hormon pengatur rasa lapar) untuk bekerja dengan baik.
“Jadi ketika makan itu sambil dinikmati dan dihayati (tidak terburu): kita makan itu tujuannya untuk apa?. Supaya hormon leptin dan ghrelin memberikan sinyal yang pas (kapan makan dan berhenti makan),” tambah Okta.
Sebagaima yang diketahui, obesitas merupakan sebuah kondisi dimana terjadi penumpukan lemak secara berlebihan dalam tubuh. Kondisi ini merupakan suatu hal yang tidak baik, sebab dapat mengganggu kesehatan. Obesitas dapat mengakibatkan resistensi insulin yang dapat menimbulkan penyakit diabetes mellitus. Kedua, oleh karena lemak menumpuk, pembuluh darah kemudian bisa terhambat dan mengakibatkan penyakit tensi tinggi. Lalu jika pembuluh darah sampai tertutup, atau tidak hanya terhambat, maka turut dapat mengakibatkan penyakit jantung coroner.
Untuk mengetahui lebih banyak dengan program diet, seperti cara mengukur tingkat obesitas serta solusi diet ketika mempunyai riwayat sakit maag, silahkan tonton talkshow terkait pengaturan nutrisi untuk obesitas melalui link disini.
Penulis: Aji