Program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) telah berjalan lebih dari satu semester. Mahasiswa, diantaranya, telah melaksanakan kegiatan seperti magang untuk mengisi amanat 20 SKS di luar program studi mereka.
Hasil evaluasi magang mahasiswa selama satu semester kebelakang sudah berada di tangan fakultas. Namun disayangkan, hasilnya tampak tidak memuaskan. Dalam Webinar Dies Natalis FIB UGM ke-76: Sinergi FIB dan IKASASDAYA, pada Sabtu, (12/3), lalu, Dekan FIB UGM, Dr. Setiadi, M.Si., mengatakan kegiatan magang yang terjadi tidak sesuai dengan tujuan awalnya.
“Magang (mahasiswa MBKM kemarin) ternyata tidak se-ideal yang direncakanan, (dimana) mahasiswa (malah) dibebani pekerjaan yang melebihi porsi seorang mahasiswa yang magang misalnya,” tutur Dr. Setiadi dalam webinar tersebut.
Oleh karena itu, FIB kemudian bersinergi dengan IKASASDAYA (Ikatan Alumni Fakultas Sastra dan Budaya) dengan harapan untuk menjamin perlindungan kepada mahasiswa selama kegiatan magang-magang tersebut.
“Karena itu, ketika kita bisa bersinergi dengan alumni yang bekerja di berbagai institusi, negeri maupun swasta, dan lain sebagainya, kita akan lebih kuat. Alumni kita dapat menjaga betul-betul apa yang ingin didapatkan (dari kegiatan magang) sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai melalui MBKM ini,” tambah Dr. Setiadi.
Sinergi untuk Kemajuan Kinerja Akademik
Tujuan sinergi FIB dan IKASASDAYA tidak hanya berhenti sampai disitu. Dr. Setiadi menuturkan sinergi tersebut juga bertujuan untuk semakin memperbaiki kinerja akademik dan Tridarma peguruan tinggi yang telah dilaksanakan fakultas selama ini.
Alumni akan turut digandeng untuk merumuskan kurikulum di FIB UGM. Semua alumni akan diikutsertakan, baik yang senior maupun junior, baik yang telah bekerja maupun yang masih berjuang mendapatkan pekerjaan. Hal ini guna mensinkronisasi muatan pelajaran dengan kebutuhan di lapangan, atau dalam hal ini dunia kerja.
“Kita undang senior maupun yang baru bekerja, yang sudah lulus maupun yang masih berjuang mencari pekerjaan. Kita tanya (pada mereka) apa yang kurang dari kurikulum kita ini, muatan apa yang perlu kita tambahkan sehingga kurikulum ini dapat memberikan bekal kepada lulusan untuk berkompetisi di luar sana (dunia kerja) secara lebih baik,” pungkas Dr. Setiadi
Penulis: Aji