Alumnus Fakultas Geografi UGM, Novita Anggraeni, dan Alumnus Fakultas Kehutanan UGM, Nur Rokhma Azzizah, meraih rekor MURI melalui inovasi berupa minyak telon yang digabungkan dengan aromatic kekinian.
Produk bernama Habbie yang dikembangkan Novita dan tim memperoleh rekor MURI sebagai minyak telon dengan aroma terbanyak dan telah secara resmi masuk dalam museum MURI di Semarang, Jawa Tengah, sejak 4 Maret 2022.
“Habbie memperoleh Rekor Dunia karena Habbie satu-satunya minyak telon yang memiliki varian terbanyak,” ucap Ketua MURI Semarang, Ari Andriani.
Rekor MURI diserahkan secara langusng oleh Ari Andriani, pada tanggal 4 Maret 2022. Habbie merupakan produk perawatan bayi lokal yang diproduksi di Bantul dan kini memiliki 30 varian aroma dengan wewangian yang berasal dari seluruh dunia.
Novita menerangkan, melalui produknya, dua alumni UGM ini berupaya melestarikan warisan Indonesia berupa minyak telon. Produk yang dikembangkan sejak tiga tahun silam ini menggabungkan aroma tradisional dari telon serta aromatik kekenian.
“Minyak telon merupakan salah satu bentuk kearifan lokal yang sudah ada sejak lama di Indonesia, tetapi kami ibu-ibu milenial kurang menyukai aroma minyak telon pada umumnya,” ucap Novita.
Ia menjelaskan, produk ini dikemas sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kebutuhan ibu dan anak. Selain sebagai bentuk inovasi, produk yang ia hasilkan diharapkan menjadi pengganti parfum yang sebenarnya tidak baik untuk kulit karena kandungan alkohol di dalamnya.
“Kami melihat telon ini sebagai aromatik sebagai pengganti parfum yang aman, sehingga aman untuk digunakan oleh bayi, orang tua, dan kalangan lainnya,” imbuhnya.
Rokhma menambahkan, timnya akan terus mengembangkan produknya dan terus melakukan inovasi-inovasi guna menginspirasi dan menghasilkan produk yang terbaik untuk anak dan Ibu di Indonesia.
Penulis: Gloria