Universitas Gadjah Mada dan Pertamina Hulu Rokan (PHR) sepakat melakukan Perjanjian Kerja Sama Swakelola Studi Pengerasan Tanah untuk Well Pad dan Area Pendukung untuk kegiatan pengeboran sumur minyak yang dilakukan PHR, Selasa (23/3). Perjanjian kerja sama tersebut ditandatangani oleh Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Paripurna, SH., M.Hum., LL.M., dan Manager Well Development Project – Facility Engineering PT Pertamina Hulu Rokan, Pramudyana Agus Harlianto.
Melalui kerja sama ini, Paripurna menuturkan UGM akan melakukan studi penelitian dan uji coba untuk pekerjaan perbaikan tanah well pad dengan metode stabilisasi yaitu pencampuran tanah existing dan bahan campuran lainnya, dimana komposisinya disesuaikan dengan hasil tes laboratorium. “Metode stabilisasi ini diharapkan akan bisa memperbaiki kondisi well pad yang rusak dan berlumpur pada saat hujan sehingga hasil studi penelitian dan uji coba ini dapat mendukung kegiatan operasi drilling dan konstruksi bisa berjalan dengan baik,” katanya.
Dekan Fakultas Geografi UGM, Dr. Danang Sri Hadmoko, mengatakan studi pengerasan tanah untuk Well Pad dan area pendukung untuk daerah sumur pengeboran diharapkan bisa mendukung kelancaran kegiatan operasional PHR di blok Rokan di lapangan. “Saya kira ini akan memobilisasi sumber daya dari sisi teknologi hingga SDM dalam jumlah besar,” katanya.
Pramudyana Agus Harlianto mengatakan pihaknya saat ini terus melakukan kegiatan pengeboran sumur minyak di blok Rokan. Ia menyebutkan setidaknya ada delapan sumur yang sementara ini digunakan untuk uji coba pengerasan tanah wellpad dan area pendukung. “Jumlahnya paling tidak ada delapan. Dari well pad yang pertama hingga ke sumur selanjutnya. Dari teknologi yang tengah diterapkan ini saya harap bisa menghasilkan kualitas hasil yang bagus dan sepanjang waktu bisa dilakukan optimalisasi,” katanya.
Sementara bagian VP Facility Engineering PHR, Erwin Sinisuka, mengatakan Pertamina Hulu Rokan saat ini tengah mendapat penugasan oleh pemerintah untuk melakukan pengeboran sedikitnya 512 sumur yang ditargetkan harus selesai hingga akhir tahun ini. “Pengeboran sekitar 512 sumur harus bisa diselesaikan di tahun ini. Tahun depan jumlahnya semakin meningkat dalam rangka meningkatkan ketahanan energi nasional,” katanya.
Penulis : Gusti Grehenson