Ketua Forum Rektor Indonesia (FRI) yang juga Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., menghadiri pengukuhan Prof. Dr. Ir. Herman Fitra, S.T., M.T., IPM ASEAN. Eng yang sekaligus Rektor Universitas Malikussaleh (UNIMAL) sebagai Guru Besar Teknik Sipil, Sabtu (9/4) di kampus setempat.
Dalam sambutannya Panut Mulyono mengucapkan selamat atas pengukuhan guru besar tersebut. Ia menjelaskan beberapa hal terkait UU No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Di sana disebutkan juga bahwa seorang profesor memiliki kewajiban khusus menulis buku dan karya ilmiah serta menyebarluaskan gagasannya untuk mencerahkan masyarakat.
“Kewajiban khusus profesor setiap 3 tahun sejak penetapan jabatan profesor harus memenuhi kewajiban khususnya, yaitu menulis 1 buku dan 3 artikel di jurnal internasional atau 1 buku dan 1 artikel di jurnal internasional bereputasi atau 1 buku dan satu paten atau 1 buku dan 1 karya desain yang direviu oleh rekan sejawat internasional atau 1 buku dan karya monumental lainnya,”papar Panut.
Tak lupa Panut juga berharap dengan bertambahnya jumlah guru besar di UNIMAL bisa memacu dan meningkatkan reputasinya menjadi perguruan tinggi unggul yang menjadi rujukan di kawasan.
Selain menghadiri acara pengukuhan guru besar, dalam kesempatan itu juga dilaksanakan penandatanganan MoU antara UGM dengan UNIMAL. Kerja sama itu meliputi di bidang Pendidikan, Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Peningkatan Sumber Daya Manusia, dan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, serta bidang lain yang disepakati para pihak dan sesuai dengan fungsi serta wewenang masing-masing pihak guna kelancaran pelaksanaan tugas dan kewajiban para pihak.
Warga Kehormatan Aceh
Pada kunjungannya ke Aceh ini, Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., juga dianugerahi sebagai warga kehormatan Aceh dalam sebuah prosesi peusijuek (tepungtawari) di kediaman Rektor Universitas Malikussaleh, Prof Dr Herman Fithra di Lhokseumawe, Sabtu (9/4).
Upacara peusijuek dilakukan secara adat oleh Ketua Majelis Adat Aceh (MAA) Kota Lhokseumawe, Tgk Muhammad Djalil Hasan. Dalam prosesi yang berlangsung menjelang berbuka puasa itu, selain dipeusijuek, Rektor UGM juga disematkan kupiah meukutop, ija simplah, dan rencong di pinggang.
Selain Panut Mulyono, prosesi peusijuek secara adat Aceh juga dilakukan kepada Ketua umum KAGAMA, Ganjar Pranowo, S.H., M.I.P dan Rektor Universitas Sumatera Utara, Dr Muryanto Amin.
Penulis: Haryanto